Entah karena rasa rinduku yang sudah menggebu-gebu atau memang panggilan jiwa yang merasa jika si wanita setengah baya yang super cantik bagaikan bidadari itu tidak akan memanggilku secara khusus, jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak. Atau setidaknya ada hal yang sangat urgen untuk dibicarakan. Tanpa menunggu sekolah bubar aku pun langsung cabut tanpa bicara dulu sama Reza atau Gingin. Kebetulan belajar hari ini memang kurang efektif karena baru selesai melaksanakan ulangan semester akhir kelas satu. Hebatnya lagi baru saja dua hari yang lalu aku baru mendapatkan kiriman dari Teh Supaih Biasanya dia mengirim bulanan rutin, tapi kemarin mengirim 4 kali, karena kebetulan seminggu lagi aku akan ulang tahun, walau tidak ada niat sama sekali untuk merayakannya. Kecuali jika Teh Ulfa