Kebangkitan Rian

1041 Kata

Rian terdiam. Seperkian menit sampai di depan makam Dinda ia malah terpaku. "Ayok..," ucap Manda tapi pemuda itu tidak bergeming dari tempatnya. Rian sengaja memakai kaca mata hitam agar tidak ada yang melihat kesedihannya termasuk juga Manda. "Rian," kata Manda lembut. Ia merangkul lengan Rian. "Ada aku, yuk!" Rasanya berjalan kearah makam Dinda seolah membuka kenangan lama yang mati-matian ia hindari. Perasaan tertekan itu muncul lagi membuat Rian menarik Manda yang di depannya dan memeluk erat. "Rian...!" Manda tidak paham mengapa Rian meletakkan kepalanya di leher Manda. Tapi tangannya yang gemetar sudah bisa mengatakan betapa ia trauma. "Gue pembunuh, Man!" ucapnya begitu pelan. Manda terbelalak. Ia mengerti bagaimana Rian memikirkan semua tuduhan orang lain, dan pasti selama i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN