"Kamu hebat, Rian. Kamu sudah bertahan sejauh ini, mencoba melawan dengan caramu sendiri. Kamu itu hebat! Dan mulai sekarang biar aku ikut mengambil bagian berjuang bersama kamu." Senyum terus Manda sunggilkan. Baginya selama di hadapi berdua, masalah sebesar apapun bisa jadi kecil bagai debu yang beterbangan terbawa angin. "Memang boleh?" Mata cowok itu penuh tanda tanya, apa benar ia bisa mempercayai Manda sejauh itu. Rian juga malu, pasalnya tadi baru saja ia berfikir hal yang sama. Sekarang Manda menawarkan hal yang begitu persis dengan keinginan hatinya. Bibirnya mengulum senyum. Wajahnya berubah berseri meski sisa air mata juga masih nampak di kantung matanya. Ahk, parasnya yang habis nangis lalu tertawa begitu menggemaskan. Mungkin Rian habis makan gula jawa*). Manda mengepal tang