"Tunggu, dong, Sayang. Kok kamu ninggalin Abang, sih?" Banyu berjalan cepat untuk menyamai langkah Laura. "Udah, Abang enggak usah nganterin aku! Aku bisa pulang sendiri," sungut Laura sambil menepis tangan Banyu yang berusaha meraih lengannya. "Hey, kamu kenapa? Tadi katanya udah maafin Abang?" tanya Banyu tidak mengerti kenapa Laura masih marah padanya. "Au, ah!" Laura kembali melangkah. "Abang anterin, atau Abang marah," tegas Banyu, Laura berdecak lalu berjalan menuju mobil Banyu yang terparkir di halaman. Banyu tersenyum melihat Laura menunggunya, lalu mendekat dan membukakan pintu dan menutupnya lagi setelah Laura masuk. "Kamu kenapa, sih, Sayang? Katanya pengen Mama pulang, tapi setelah Mama pulang kamu malah uring-uringan gini." Banyu mengusap pucuk kepala Laura. Lau