"Ih ... Ngapain, sih, Abang ngurung aku di sini?" rajuk Laura begitu Banyu menjatuhkan pelan tubuhnya di ranjang lalu kembali mendekati pintu untuk memutar anak kunci, jelas ia hanya berakting padahal ia pun suka diperlakukan demikian. "Hem ... Pura-pura ngambek! Padahal suka, kan," tebak Banyu sambil mencolek dagu Laura. "Ih ... Abang!" Laura memukul pelan lengan Banyu yang sama sekali tidak menghindar, malah tertawa senang melihat wajah Laura. Lelaki itu menarik gadisnya ke dalam pelukan, "Laura, terima kasih, ya." "Buat apa?" tanya Laura datar sambil mengeratkan dekapan lengannya di punggung Banyu seolah tidak ingin melepasnya lagi. "Buat rasa sayang kamu sama Mama," jawab Banyu seraya membelai rambut Laura menyusur dengan tangan membuat rambut lembut itu menyusup di antara je