Ketemu Juga

1904 Kata

Adel yang merasa ada seseorang yang terus memperhatikannya, menoleh ke belakang. Alvin buru-buru menundukkan badannya, bersembunyi di belakang seorang karyawan pria. “Hust!” Seorang karyawan pria menggoda Adel yang menoleh kearahnya. Buru-buru Adel menghadap ke posisi semula, malas aja ngeladenin pria tadi. Alvin kembali berdiri tegak, untung dia berdiri di barisan paling belakang, jadi tingkahnya nggak mencurigakan. Kembali dia menatap Adel. Tring! Pintu lift terbuka, berhenti di lantai 26, Santi menarik Adel keluar dari lift, nggak banyak tanya, Adel hanya mengikuti Santi. “Gue anter lo ke ruang HRD. Entar kalau lo di terima, kita bakalan satu lantai, kok! lantai Pak Boss ganteng!” Santi cengengesan. “Iya kalau gue di terima, kalau nggak. Gimana?” tanya Adel. Santi menoleh kearah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN