bc

Ternyata Suamiku Brondong

book_age16+
8.4K
IKUTI
124.9K
BACA
possessive
love after marriage
age gap
CEO
comedy
sweet
city
highschool
school
twink
like
intro-logo
Uraian

UPDATE TIAP HARI!!!

Jangan sampai Baper lho...!!!

Cantik, sexi, tenar....punya cowok tampan yang super tajir dan mapan, siapa lagi cewek yang sangat beruntung kalau bukan Adelia Putri Pratama. Seorang model cantik yang imut dengan body aduhai, tapi ibarat kata, tidak semua manusia di ciptakan sempurna , begitu pula dengan Adelia Putri Pratama yang sering di sapa Adel. Karena otaknya yang tidak begitu cerdas, Adel harus sampai mendapatkan gelar MA( Mahasiswa Abadi).

Beda lagi dengan cowok satu ini, tampan, imut, raja bolos, ketua geng COKE( Cowok kece ) tapi mempunyai otak di atas rata-rata alias jenius dia adalah Alvino Pramudita Atmaja . Keduanya terpaksa harus menikah karena sebuah perjodohan.

Bagi Alvin menikah dengan model cantik seperti Adel adalah anugerah, sedangkan bagi Adel itu adalah musibah , kenapa Adel sampai menganggapnya musibah, itu karena ternyata Alvin masih seorang siswa SMA.

" Ma...tolong batalkan pernikahan ini, Adel janji akan menyelesaikan kuliah Adel, tapi tolong jangan nikahkan Adel sama bocil itu, Mama juga tau kalau Adel sudah punya pacar,"

" Enggak!!! sekali mama bilang nggak ya nggak, harusnya kamu tuh seneng...suami kamu masih brondong, imut-imut lagi"

"WHATT!!! kalau mama mau, ambil aja buat mama."

" Dasar anak kurang ajar, emang papa kamu mau di kemanain"....

chap-preview
Pratinjau gratis
Pertemuan
Warning!! banyak kata-k********r! "Mas ... mas ... tolong! tolongin aku." Nampak seorang gadis menarik-narik jaket seorang pria yang tengah duduk di motor ninjanya. "Eh bushet! Anjir loe! Lepphh-" menoleh, diam, tertegun. Eh, ralat. Bukan tertegun, lebih tepatnya tersepona, tanpa mau melepas helm yang ia kenakan, pria itu tampak menikmati pemandangan yang begitu indah di samping motor ninjanya. "Anjir! nih cewek cakep banget, bikin gue on aja. Sabun, mana sabun, bikin gue pengin nyabun aja." Entah kesambet jin mana, tiba-tiba saja berbagai pikiran kotor hinggap di kepala pria itu begitu saja. "Lah, kok. Mas nya malah bengong, cepet tolongin aku mas, mereka udah deket." Tanpa basa-basi lagi, cewek cantik nan imut itu langsung nangkring di atas motor ninjanya, dengan wajah ketakutannya menepuk pundak sang pemilik motor, sehingga membuatnya tersadar dari khayalan-khayalan kotornya. "Eh-oh-i-iya." Nah lho, kok mendadak kayak orang b**o. "Cepet mas, aduh mas. cepetan, buruan, jangan sampai mereka nyamperin ke sini." " Iya, sabar dong mbak. Pegangan yang erat." Dari kejauhan nampak tiga motor matik dengan tiga orang pria menuju ke arah mereka. "Ayo mas cepetan, mereka menuju ke sini." "Woi ...! Anjing ! turunin tuh cewek." Teriak salah satu pengendara motor itu dari kejauhan. Tanpa menunggu lama, sang pria langsung menghidupkan motornya, menginjak gigi, memuntir gasnya dan melajukan motor ninjanya dengan kecepatan penuh. Sampai-sampai tiga motor matic tidak mampu mengejar laju motor ninjanya. Masih dengan wajah yang amat ketakutan, sang wanita sesekali menoleh ke arah belakang, memastikan tiga pria b******k pengendara motor matic, tidak lagi mengejar nya. "Woi!! Mas. Pelanin motornya, gue belum kawin, gue masih pengin hidup."Sang wanita sedikit berteriak supaya si pria mampu mendengarkan suaranya yang tersamarkan oleh hembusan angin malam. "Yaelah si Embak, kalau cuman kawin mah, gue bisa ngawinin Mbak sekarang juga ..." "Apa loe bilang! gue gak denger, suara motor loe terlalu bising!" sang wanita terus berteriak di boncengan sang pria. "Heran deh, kenapa gue jadi sangean sama cewek ini ...," batin si cowok. Setelah melihat lewat kaca spion ternyata si tiga curut tidak lagi mengejarnya, sang pria mulai melambatkan laju kendaraannya. "Eh, itu kan, woi Mas! hentikan motornya." Sang pria langsung menghentikan kendaraannya tepat di depan sebuah mini market, sedangkan sang gadis langsung turun dari motornya. "Mbak, kenal-" Belum sempat si cowok mengulurkan tangannya, si cewek nampak melambai ke arah seseorang. "Reno!!" Sang pria hampir tidak percaya, baru kali ini ada seorang cewek yang berani mengabaikannya. "Mbak!!" Cewek yang dia panggil sudah nyelonong ke arah seorang cowok tampan yang sempat ia panggil dengan sebutan Reno. "Btw makasih ya Mas, udah ngasih tumpangan ke aku." Sang gadis mengucapkannya sambil berlalu dari hadapannya. "Sial !! dia pikir gue tukang ojek apa, mbonceng suka hati dia sendiri, pergi juga suka hati dia, huffh! dasar sial." Pria itu nampak kesal, tanpa berpikir panjang dia memutar motornya, menuju tempat teman-temannya berkumpul. "Adel ... ya ampun Sayang, kamu darimana aja?" ucap pria yang tadi dia panggil Reno. "Ceritanya panjang Yang ...." Ya, Adelia Putri Pratama. Seoarang model cantik, sexi dan imut dengan baby facenya, setiap orang pasti akan mengira dia seorang pelajar SMA. Sedangkan statusnya sekarang, seorang MA alias mahasiswa abadi, di usianya yang sudah 22 tahun, Adel belum juga menyelesaikan kuliahnya, sedangkan teman-teman seangkatannya sudah menyandang gelar sarjana. "Iya, aku tau, panjang kan bisa di urai. Ngomong-ngomong, siapa tadi yang nganterin kamu." Dengan ekspresi datarnya Reno bertanya kepada Adel. Reno Febian Kuncoro, Pria tampan yang sudah 1 tahun menjalin hubungan dengan Adel, bukanlah seorang pria sembarangan, dia adalah pria tampan super tajir, yang mampu membuat seorang Adel bertekuk lutut, yang konon katanya sangat mencintai Adel. "Nggak tau." Reno melotot dengan jawaban Adel, bagaimanamungkin ceweknya ini malam- malam di boncengin oleh seorang cowok yang tidak dia kenal. Reno memijit pelipisnya. _____ Tepat di sebuah lapangan basket tempat beberapa anak remaja nongkrong, sebuah ninja biru dengan angka depan 76 berhenti di tempat itu. Sorry, ini bukan Valentino Rossi bro, cuman fans beratnya. Nampak di sana sang pengendara melepas helmnya yang dari tadi tidak dia lepas. Eitsss! tunggu dulu, ternyata di balik helm cakil yang ia kenakan, tersembunyi wajah tampan nan imut, bahkan opa Korea pun lewat. Dia adalah Alvino Pramudita Atmaja, seorang pelajar SMA, dengan ketampanan dan tubuh atletisnya, mampu membuat para kaum hawa bertekuk lutut, tidak terkecuali seorang Adel, cewek yang baru beberapa menit dia temui dan nengacuhkannya begitu saja. "Woi Bro, darimana aja loe, dah pada tumbuh uban, loe baru aja nongol?" tanya Raka salah satu teman satu geng nya. "Anjir loe, gue baru aja patah hati." Seolah-olah benar-benar terzolimi, Alvin memasang wajah memelasnya. "Eh serius loe, Al..?" Keempat cowok yang menamai dirinya COKE alias cowok keren, langsung mendekati Alvin, jarang-jarang seorang Alvin patah hati. "Eh, ngapain loe pada." Tetap dengan gaya coolnya, tidak peduli dengan ke empat semprul, menyugar rambut hitamnya yang lebat, melepaskan jaketnya, mengambil bola basket yang terletak di sana, dengan apiknya dia mendribble bola basket, dan melemparkan bola itu ke atas ring basket tepat di garis three point, dengan sempurnanya bola masuk ke dalam ring, Alvin nampak tersenyum puas. "Oi, k*****t!! kate loe patah hati!" teriak Nino yang nampak jengkel dengan sikap acuh Alvin. "Nggak segitunya keles, gue bukan JONES yang kehabisan stock cewek, nggak kaya loe pada." Alvin nampak terkekeh karena berhasil mengerjai keempat temen nongkrong nya. "Awas loe Nyet." keempat cowok tampan itu berlari kearah Alvin yang kini terduduk di tengah lapangan, keempatnya ikut duduk di sebelah Alvin. "Anjir, gue bener-bener penasaran deh Al," yang ini suaranya Dion. "Gue kesel sama tuh cewek, tanpa permisi langsung naik ke atas boncengan motor gue, eh gak taunya di tengah jalan minta diturunin, loe tau apa yang dia lakuin ..." Keempatnya sama-sama gelang kepala kek orang bloon. Alvin melanjutkan ceritanya, "Tanpa meduliin gue yang pen kenalan, dia nyamperin cowoknya, anjir kan tuh cewek." Keempatnya saling pandang, beberapa detik kemudian. "Mmmffhh ... buaha ... ha ... ha ..." Tawa keempatnya pecah, baru kali ini si Alvin dianggurin sama seorang cewek. "k*****t loe." Alvin menonyor kepala Dion yang ada di sebelah nya. Dion mengusap kepalanya akibat ulah Alvin. "Emang kek apa cakepnya dia." Yang ini si kepo Alex. "Huffhh! cakep.Pakai banget! ampe bikin gue ngaceng." Alvin nampak merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. "Kirain loe gak bisa ngaceng Nyet," celetuk Dion. "Anjir! loe pikir gue impoten." "Ha ... ha ... ha ... ha ..." Kembali tawa keempatnya pecah.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
203.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.6K
bc

My Secret Little Wife

read
115.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook