Empat tahun kemudian … Seorang pria tampan berdiri di depan subuah kaca besar, menatap jauh ke luar, memandang gedung-gedung pencakar langit yang tak kalah megah dengan gedung pencakar tempatnya berdiri sekarang. Sudah empat tahun semenjak kejadian malam itu, sedetikpun dia tidak bisa melupakan kejadian di saat itu. Kejadian yang mampu mengantarnya menjadi sosok tangguh tak tersentuh. Kriet … Bunyi pintu terbuka, si pria menoleh, menyunggingkan senyumnya, saat tau siapa yang memasuki ruangannya. “Kak Arka? tumben ke sini? si kembar nggak ikut?” Arka tersenyum. Dia bangga, Alvin berhasil meraih kesuksesan luar biasa, sudah hampir lima bulan Alvin kembali dari New York, mengambil alih bisnis yang ia rintis saat masih bekerja bersama Arka. Nasib baik, Arka yang menghandlenya, tanpa pamr