Pagi sekali Alea sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Sebenarnya Alea masih ngantuk karena ia baru bisa tidur jam dua dini hari. Ia tidak bisa tidur mengingat kejadian semalam. Hari ini ia membuat toast lengkap dengan selai coklat kesukaannya. Ia juga membuat jus spinach, nanas dan strobery. Tak butuh waktu lama, semua sudah beres dan Alea siap-siap mengenakan pakaian kerja. Saatnya untuk menikmati sarapan, tapi suara bel pintu berbunyi “Siapa yang datang sepagi ini?” gumam Alea sambil berjalan menuju pintu apartemen. “Selamat pagi, Alea” Ken berdiri di depannya dengan rapi menampakkan senyum manisnya. Walaupun ada beberapa lebab di wajahnya tapi Ken masih terlihat tampan. “Pak Ken, kenapa pagi-pagi ke sini?” tanya Alea penasaran. “Saya boleh masuk? Saya capek berdiri ter