Si Bahaya, Dafhin

949 Kata

Happy Reading ***** "Lo pengen mati, eh?" Daila sontak terkejut bukan main mendengar orang yang tiba-tiba berbisik disamping telinganya dengan suara rendah, menusuk. Daila memutar tubuhnya cepat, ia langsung membulatkan matanya lebar melihat sosok Dafhin berada tepat dihadapanya. Bagaimana Dafhin bisa ada disini? Apa mungkin ini kamar milik Dafhin? Tapi dimana Dafhin saat ia masuk kekamar ini tadi? Sudut mata Daila melirik sebuah pintu yang terbuka didalam kamar itu, sepertinya itu sebuah kamar mandi. Dan mungkin Dafhin tadi berada disana saat ia masuk. Dafhin menyeringai lebar melihat Daila yang terdiam, terkejut. "Lo, pengen mati, pacar?" Tanya Dafhin lagi memperjelas, masih dengan suara rendah, mengancam, dan terdengar bengis. Nafas Daila terasa tercekat mendengarnya lagi, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN