Percayalah kekasihku
Hati ini...
Percayalah kekasihku
Hati ini...
Mampu mengenalimu
Tanpa mataku...
Ha~ha...
Kemanapun dirimu pergi...
Jiwa ini bersamamu...
Kan bersatu dengan cinta...
Walau ujian menimpa
Cinta kita abadi,,
Dalam suka dan duka
Hanya maut yang bisa memisahkan cinta kita....
^^^^^
Tiada mampu kan menipu...
Rasa cintaku kepadamu...
Karena hatiku yang memilihmu..
Memandangmu, mendekapmu
Biarkanlah mereka,,,
Coba pisahkan kita
Tapi cinta suciku kan bersmamu...
********
Iringan musik pengantin telah di bunyikan, itu artinya mempelai pria sudah datang, Seiran merasakan suatu keanehan dalam hatinya,gadis merasa sang kekasih belum datang tapi kenapa musik itu telah dibunyikan, saat dia hendak melangkah keluar, Ayano sudah terlebih dahulu datang menjemputnya, gadis itu heran melihat sahabatnya seperti mau pergi, ia pun terkikik geli karena mengira sang sahabat sudah tak sabar untuk bertemu dengan calon suaminya, "Oh, oh, apa ini? Kau mau kemana, sayang, sabarlah dulu! Main pergi saja, "godanya sambil melangkah mendekati sahabatnya.
Seiran menatap heran pada sahabatnya,kenapa gadis itu menggoda dirinya, bukankah calon suaminya belum datang, dan ia ingin menanyakan alasan musik itu dibunyikan padahal mempelai pria belum datang.
"Ayano, kenapa musik itu di bunyikan?"tanyanya tak mengerti.
Ayano tercengang mendengar peryanyaan sahabatnya,dia tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis itu, bukankah seharusnya dia tau kalau musik itu dimainkan artinya mempelai pria telah tiba, "Kau ini, jangan berlagak bodoh deh, musik itu dimainkan karena artinya tuan,Lonenlis,sudah datang, sudah siap menunggu mu, "jelasnya kesal.
Perlahan Seiran membalikkan badannya, dia memunggungi sang sahabat, hatinya masih bergolak tak mengerti,tangannya menyentuh dadanya dengan lembut, "Aku tidak merasakan kehadirannya, Ayano, aku merasa itu bukan, Fransis,"ucapnya.
Ayano hanya memutar bola matanya bosan, dia bisa gila jika melihat sang sahabat seperti orang tak waras,"Kalau dia bukan, Fransismu, apa kau pikir pria di bawah itu hantu, "kesalnya.
Seiran kembali memutar badannya dengan cepat dan segera menghampiri sang sahabat, "Aku tidak bilang begitu, Ayano, aku hanya merasa itu bukan dia, tapi orang lain, "jelasnya mencoba memberi pengertian.
Ayano mulai memikirkan apa yang sahabatnya itu katakan, jika pria yang sudah siap menunggu didepan penghulu itu bukan calon suaminya, apa calon suami sahabatnya itu punya kembaran.
"Seiran, apa tuan, Fransis, punya saudara kembar? "tanyanya. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Tidak, "jawabnya.
"Artinya,pria yang di bawah menunggumu itu memang tuan, Fransis Lonenlis,"tukas Ayano.
Seiran masih ragu, entah kenapa hatinya selalu menyangkal kebenaran dari sahabatnya itu,melihat gadis itu masih berada dalam kebimbangan, Ayano pun segera mengambil tangan sang sahabat lalu menggenggamnya,"Jangan banyak mikir, kau yang meminta pernikahanmu dipercepat,jadi sekarang, ayo?! Kepelaminan, "ucapnya meyakinkan.
Seiran hanya pasrah saat sahabatnya membawa dirinya kepelaminan, tapi tak dapat dipungkiri hatinya masih belum menerima kalau pria yang duduk di depan penghulu itu adalah Fransis Lonenlis.
*****
Sang kekasih telah datang,,,
Sang kekasih telah datang,,,
Ho....
Bibir tersenyum namun hati terluka,,,
Tiada kata yang mampu terucapkan,,,
Seakan semua tiada kan bahagia,,,
Kekasih telah datang,,,
Kekasih telah datang,,,,
Sebuah mobil Ferarry silver melintas membelah jalan raya, seorang pria memakai kaca mata hitam nampak prustasi mencari keberadaan sepupunya, "Dimana si kau, Frans? "gumamnya.
Matanya terus diwaspakan bila saja dia menemukan sosok yang dicarinya,setelah lama menyusruri jalan raya, tak sengaja matanya menangkap sebuah mobil sedan mengepulkan asap dari dalam mesinnya,matanya menyipit saat mengenal bahwa itu adalah mobil sepupunya yang direncanakan akan digunakan untuk pergi keacara pernikahan, Hernandes segera memutar arah dan menghampiri mobil tersebut.
Pria itu langsung menghentikan mobilnya tak jauh dari lokasi mobil terbakar tersebut,dengan segala tekad yang dimiliki dia berjalan cepat menghampiri mobil itu, ia mencoba mengintip dari balik kaca pitu mobil yang masih tertutup, alangkah terkejutnya dirinya saat melihat sepupunya berada didalamya dengan kondisi tak sadarkan diri.
Hernandez mencoba mencari penumpang lainnya yaitu Ferdinan, namun hasilnya nihil, dia memperhatikan mobil itu, tak ada sedikit pun adanya tanda-tanda suatu kecelakaan didalamnya,itu artinya jelas ini suatu rekayasa untuk membunuh sepupunya tersebut, pria itu bersumpah tak akan membiarkan siapapun yang sudah melakukan kejahatan ini
Hernande berusaha membuka pintu mobil tersebut,tapi hasilnya nihil sepertinya pintu itu tetkunci dari dalam, dia pun berusaha menggedor-gedor pintu itu berharap sepupunya sadar dan bisa membuka pintunya dari dalam dan segera keluar sebelum mobil itu meledak.
Tiba-tiba ponsel dalam sakunya bergetar, dia berdecak kesal karena saat genting seperti ini ada saja orang yang mengganggunya, pria itu segera mengambil ponsel tersebut lalu melihat siapa yang sudah kurang kerjaan menelvonnya saat dia sedang sangat sibuk, ternyata itu adalah no ponsel adik kandungnya sendiri, dia pun langsung menjawab panggilan telvon tersebut,"Hallo, "jawabnya.
****
Dimana kini kekasihku berada,,,
Hati gelisah memikirkan dirinya,,,
Tuhan tolonglah jagalah dirinya,,,
Yumico benar-benar kesal karena pengantin wanita sudah turun dia belum juga kembali akhirnya dia memutuskan untuk menelvon sang kakak,"Kak, Gino, dimana? Kak, Fransis, sudah ada disini, kak Seiran, juga sudah turun dan sekarang melangkah kepelaminan, tapi kakak belum datang, "kesalnya.
hernandez menyerngit heran, adiknya bilang sepupunya sudah datang, sedangkan dia melihat sendiri pria itu masih terjebak di dalam mobil, dia semakin yakin bahwa ada yang sengaja ingin mencelakai sepupunya, dan dia juga sangat yakin bahwa orang itu pastilah Frans Ferdinan siapa lagi orang yang sangat tergila-gila pada calon istri sepupunya kalau bukan pria itu, "Yumico, apapun yang terjadi kau harus mengulur acara pernikahan itu! "perintahnya.
Yumico terkejut mendengar perintah kakaknya yang seenak saja, bagaimana bisa dia harus mengulur waktu pernikahan sedangkan kedua mempelai sudah duduk bersanding dan siap melaksanakan acarnya, "Apa maksud mu, kak? Aku tidak mungkin melakukan itu, asal kakak tau, kak,Fransis,dan kak, Seiran, itu saling mencintai,jadi untuk apa di undur lagi? "tanyanya prustasi.
"Karena pria itu bukan, Fransis,tapi Ferdinan, orang yang menyamar menjadi sepupu kita, dengar! Adikku, kau harus melakukannya, ini demi, Fransis,jangan sampai pria itu mengambil apa yang harusnya menjadi hak sepupu kita, "pinta HernandeZ meyakinkan.
Yumico sock, dia memandang pada dua mempelai yang sudah bersiap untuk dinikahkan, sekarang dia tak tau harus bagaimana...
Bersemilah bunga cinta...
Dalam hati sang pengembara...
Tiada duka...
Didalam cinta...
Hanya ada rasa bahagia...
Bersemilah bunga cinta...
Dalam hati sang pengembara...
Dimalam bulan purnama...
Bersemilah cinta kita..
Terukir abadi dalam kisah nyata...
Akan selalu ku ingat namamu...
Dalam setiap nafasku...
Kusebut namamu...
Tak akan pernah engkau dapat tergantikan...
******
Yumico sangat bingung harus bagaimana,dia berfikir apakah dirinya harus menghentikan pernikahan ini mendadak, atau memintanya untuk menunggu, tapi menunggu siapa? Kakaknya, ah mungkin itu saja, gadis itu segera berjalan menghampiri mereka.
Hernandez masih mencoba mengedor-gedor pintu kaca mobil sedan silver sambil berteriak-teriak memanggil sepupunya,"Frans, Fransis...! Ayo, bangun! Buka pintunya dari dalam! "teriaknya sambil terus menggedor kaca pintu mobil itu.
Penghulu sudah siap akan menikahkan Ferdinan dan Seiran, mereka bahkan sudah berjabatan tangan dan Yumico semakin bingung, dia pun menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan, setelah itu ia berteriak menghentikan pernikahan itu.
"Berhenti...!"teriaknya. Sontak seluruh tamu yang hadir bahkan kedua mempelai pun ikut menoleh padanya dengan pandangan penuh tanya.
Yumico segera menghampiri Seiran lalu menarik tangannya memintanya untuk berdiri.
Seiran kebingunan saat sepupu calon suaminya tiba-tiba berteriak memintak pernikahannya untuk dihentikan,lalu menarik tangannya dan memintanya untuk berdiri,meski dalam hati dia kebingungan namun tetap menuruti permintaan gadis itu.
"Kak, Seiran, jangan nikah dengan dia, pria itu bukan kak, Fransis,"ucap Yumico.
Seiran terkejut mendengar ucapan gadis itu, sedangkan Ferdinan langsung berkeringat dingin mendengarnya, dia takut kalau rahasianya akan terbongkar,dia harus melakukan sesuatu agar gadis itu tak menggagalkan rencananya.
"Yumi, kau ini bicara apa? Apa kau tak mengenali sepupumu sendiri, "ucapnya pura-pura sedih.
Sekarang Yumico semakin yakin kalau pria yang akan menikah dengan calon istri sepupunya bukan sepupunya yang asli.
"Nggak usah berlagak sedih deh,aku jadi semakin yakin kalau kau bukan kak, Fransis, dengar! Sekarang kakaku sedang berusaha menyelamatkan sepupuku, dan kau! Jangan harap bisa menikahi kak, Seiran, "balasnya galak.
Ferdinan menelan ludahnya sendiri,dia baru tau kalau sepupu bossnya galak mirip dengan kakaknya, tapi dia tidak boleh menyerah, "Yumi, kau ini kenapa'si? Aku ini sepupumu, Fransis Lonenlis, "ucapnya meyakinkan.
Yumico menyeringai, dia tau kalau supir sepupunya itu tak bisa bahasa Jepang,untuk membuktikan kebenaran gadis itu menggunakan bahasa Jepang pada pria itu.
"Baik, jika kau memang kak, Fransis, jawab pertanyaanku! "balasnya.
Ferdinan tersenyum pasti, dia merasa menang, karena sepertinya gadis itu mulai ragu dan dia yakin bisa menjawab semua pertanyaannya.
Seiran hanya memandang kedua orang itu tak mengerti,tapi dia lebih memilih untuk diam.
"あなたの**は*ですか(Anata no namae wa nandesuka)?"tanya Yumico sambil tersenyum remeh, dia yakin pria itu tak tau kalau dia sedang menanyakan namanya.
Ferdinan hanya melongo, dia tak menyangka kalau gadis itu akan menggunakan bahasa Jepang,ia bingung harus menjawab apa, tapi untungnya dia pernah nonton animasi Jepang,dan yang dia ingat namae wa itu artinya nama, jadi mungkin saja gadis itu menanyakan nama ibunya.
"Victoria Lonenlis,"jawabnya.
Yumico menahan untuk tidak tertawa mendengar jawaban pria itu, sedangkan Seiran justru heran, kenapa pria itu justru menyebutkan nama ibunya padahal yang ditanya namanya sendiri.
"*してるよ,シス,ユミコ? それではあなたは*ですか?(Aishiteruyo, shisu, Yumiko? Soredewa anatahadaredesu ka?"tanya Yumico lagi.
Apakah kau mencintai,kak,Yumico? Lalu, siapa dirimu?"
Pria itu sangat bingung, dia tak tau apa yang gadis itu katakan, dia berharap Tuhan akan mengirimkan dewa penyelamat untuknya.
"はい,*が*なのかと*かれたら,*は*をとても*していますか? それから*は*の*の**です(Hai, watashi ga darena no ka to kika retara, watashi wa kare o totemo aishiteimasu ka? Sorekara watashi wa kare no yume no ōjidesu)"
(ya, aku sangat mencintainya,jika kau tanya siapa aku? maka aku adalah pangeran impiannya)
Jawab seorang pria lain tiba-tiba,Ferdinan merasa lega karena ternyata doanya terkabul, tapi matanya langsung membulat saat dia ingat kembali suara itu sangat tak asing baginya, dia pun mengalihkan perhatiannya pada asal suara.
Fransis Lonenlis berdiri bersama Hernandez di sampingnya,pria itu memang terlihat sedikit lusuh,mungkin karena hampir jadi daging panggang, tapi cukup membuat Ferdian ketakutan.
Seiran menatap tak percaya pria yang kini berjalan tertatih menghampirinya.
Yumico dan Hernandez tersenyum lega, meski gadis itu masih bingung bagaimana cara kakaknya akhirnya bisa membawa sepupunya kemari cepat waktu.