AYANA POV Malam hari setelah kejadian yang rasanya pengin gue usir dari otak gue agar nggak terus memikirkannya, gue meringkuk di atas kasur. Gue benci hari ini, terutama sore hari yang penuh dengan kejutan. Tidak, ini lebih dari sebuah kejutan. Saat ini, gue bahkan nggak mau melepas dress selutut di tubuh gue, minat untuk membongkar pakaian yang belum gue coba juga sudah hilang tak berbekas. Gue juga mengunci kamar, untuk mencegah mama masuk karena mama yang berperan besar dalam ini semua. Gue kacau, kesel, marah, dan merasa dipermainkan. Satu tetes air mata keluar dari sudut mata gue, dan gue membiarkan air mata itu terjun dengan bebas. Gue masih bertahan pada posisi, meringkuk di kasur dengan tangan memeluk lutut. Beberapa kali gue mengabaikan ketukan pintu dan bujukan mama untuk ma