Chapter 88 : Malam Terakhir

1542 Kata
“Apakah kau sudah memegang senjatamu. Jangan sampai teledor, kesempatan kita hanya ada pada malam ini” ucap Angela kepada salah satu bandit yang ada di depannya. Mereka menunduk bersembunyi di belakang pohon, aku tak dapat menghitungnya dengan pasti. Namun aku bisa memastikan kalau mereka adalah orang-orang yang kuat. Terlihat dari s*****a-s*****a yang mereka bawa. Terdiri dari s*****a dengan bobot yang sangat berat dan juga butuh keahlian tinggi seperti kunai dan tongfa, melihatnya saja sudah membuatku capek duluan Sementara aku, Gilbart, Noy dan Marioth ikut berbaris bersama mereka. Kami berencana untuk ikut masuk menyusup ke bangunan pabrik itu. Aku sudah melarang Noy dan Marioth untuk ikut dalam operasi ini, namun mereka tetap memaksa untuk ikut bersama kami semua. Aku benar-benar khawatir karena mereka tidak bisa melakukan bela diri ataupun sihir. Namun Noy dan Marioth berdalih kalau mereka bisa menawarkan sesuatu yang lain. Yaitu wawasan dan juga pengetahuan mereka. Aku pun akhirnya membebaskan mereka untuk ikut atau tidak “Kau benar-benar yakin untuk ikut kemari Marioth, Noy? Kalian masih bisa berubah pikiran dan kembali ke dalam penjara?” ucapku kepada kedua gadis itu. Noy tidak menjawab apa-apa, aku dapat merasakan keraguan yang tergambar di ekspresinya. Dan mungkin kau bertanya. Bagaimana kami bisa kabur dengan mudah setelah kami dipenjara? Jawabannya sungguh sangat sederhana, Viktor dan kawanannya sudah membuat sebuah jalur bagi kami para tahanan untuk kabur. Namun tidak bisa benar-benar bebas keluar dari fasilitas itu. kami masih terkurung dan harus kabur lagi dari gerbang yang dijaga para prajurit khusus Lokasi kami sekarang berada di ujung tebing, duduk berjongkok tepat di tanjakan. Melihat ke arah bawah membuatku takut apabila tergelincir dan terjatuh. Dan juga kondisi yang sangat gelap minim penerangan membuatku tak bisa mengenali siapapun kecuali memanggil nama mereka. Hanya cahaya puntung rokok di mulut Angela masih bisa aku lihat dengan jelas. Meskipun sudah gelap dan dingin, dia sepertinya tidak merasa kedinginan dan masih memakai pakaian minim membuka aurat bagian atasnya. Tak lama kemudian, Viktor dan Nate datang, mereka memakai jubah panjang lengkap dengan s*****a yang ada menempel bersama mereka. Viktor menggunakan sebuah kapak besar yang sepertinya mampu untuk menebang tiga pohon jati sekaligus. Sementara Nate menggunakan pedang panjang yang mampu untuk menusuk dan menumpuk musuh sekaligus. Mereka berdua benar-benar terlihat gagah dengan mengenakan pakaian itu “Dimana Harold dan Tompu?” tanya Angela tidak melihat mereka bersama dengan Viktor “Mereka sedang ada di barisan belakang, menjaga para tahanan yang tidak mampu menjaga diri mereka sendiri. Lagipula aku yakin hanya dengan kita. Menerobos masuk ke bangunan itu bukanlah perkara yang sulit.” Ucap Viktor nampak sangat percaya diri meskipun sebenarnya dia belum tahu betul musuh apa yang akan ia lawan nantinya Aku melihat ke arah Gilbart. Ia nampak benar-benar cemas. Sepertinya operasi ini berarti banyak bagi seluruh hidupnya dan berharap besar akan berhasil. Aku tidak tahu harus berkata apa kepada Gilbart namun aku merasa kalau operasi ini tidak akan berjalan seperti yang akan ia harapkan nantinya. Aku masih mencurigai Viktor dan para bandit itu dan tidak mempercayainya sepenuhnya. Aku tidak tahu apakah risiko dari penggunaan Toadstone itu, kemungkinan besar yang akan terjadi adalah, Toadstone hanya bisa dilakukan dengan sekali pakai, dan kakek Gavin tidak akan mampu kebagian jatah. Aku sangat benci dengan pemikiranku soal itu, namun itu adalah kemungkinan terburuk yang bisa aku pikirkan untuk saat ini. Aku juga tidak berusaha mengatakannya kepada Gilbart. Takut membuatnya semakin cemas. “Kau lihat itu” Viktor menunjuk dua orang prajurit yang berada di pintu depan. Mereka memakai armor besi di sekujur badan mereka sambil membawa tombak. Wajah mereka tertutup sehingga tak bisa menyangka apa ekspresi yang ada di balik wajah mereka. “Walaupun mereka terlihat hanya ada dua orang, namun jangan sekali-sekali meremehkan mereka. Kita perlu banyak orang untuk melawan dan menembus ke dalam pabrik itu” ucap Viktor Aku melihat gedung itu yang walaupun nampak sepi, namun lampu-lampu di dalamnya masih menyala dengan sangat terang. Seperti memang sengaja dinyalakan agar orang-orang di luar mengira ada aktivitas di dalamnya. Aku tidak tahu apa motif dari Alexy melakukan itu tapi itu benar-benar sesuatu yang tidak berguna. Aku sempat mengira kalau tempat ini adalah semacam jebakan. Karena terlihat dari bangunan yang tampak terlalu sempurna untuk dijadikan sasaran, dan juga penjagaan yang terlihat terlalu lemah. Bahkan sangat minim. Aku hanya melihat dua orang yang berjaga di gerbang depan sementara satu orang yang berjaga di tiap-tiap menara. Tapi aku merasa Viktor dan kawanannya pasti sudah memperkirakan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Mereka tidak akan mungkin mengorbankan pasukan dan rencana yang selama ini ia bangun hanya karena terjebak di sebuah perangkap yang orang bodoh pun akan bisa dengan mudah menyadarinya “Kenapa kau belum mengeluarkan itu? kita harus segera bergerak sekarang!” ucap Viktor kepada Angela “Kau tidak memberiku aba-aba!” balas Angela seperti kesal. “Ya sudah, cepat lakukan sekarang” Viktor kembali kesal. Angela membuang rokoknya ke tanah dan menginjaknya dengan dalam. Namun rupanya, rokok itu bukanlah rokok biasa. Asap dari rokok itu membesar dan membuat gumpalan yang sangat besar. Bergerak menuju ke seluruh bangunan membuatnya tak dapat kulihat dengan jelas sekarang karena terhalang asap itu. ini terlihat seperti sihir asap yang sangat kompleks. “Gavin, apakah kau bisa melakukan sihir semacam itu?” tanya Marioth penasaran. Aku juga sebenarnya tidak tahu seberapa kompleks sihir yang sudah digunakan Angela. Itu nampak sederhana karena sifatnya hanya mengeluarkan asapa yang bisa menghalangi jalur pandangan. Namun di sisi lain itu juga terlihat kompleks karena Angela mengeluarkan sihir asap itu dari puntung rokok yang baru saja ia pakai. Aku tidak tahu bagaimana batasan sihir yang bisa dilakukan oleh Angela. Namun bila dia bisa melakukan sihir semacam itu dengan sebuah puntung rokok. Apalagi yang mampu lakukan? “Entahlah, namun aku yakin aku bisa meniup asap ini dan membuatnya pergi” ucapku. Aku benar-benar yakin dengan sihir angin yang aku miliki itu “Apakah kau benar-benar yakin kau bisa melakukannya Yang Mulia” Angela rupanya tak sengaja mendengar ucapanku. Aku malu karena baru saja berbicara jumawa terhadapnya. Aku tidak membalas perkataannya, hanya menunduk malu dan tersenyum “Baiklah peleton 1, langsung alihkan perhatian sang penjaga di arah kiri itu, semebtara peleton 2, penjaga fi sebelah kanan. Jangan sekali-kali meremehkan mereka meskipun seorang diri. Mengerti!” Teriak Viktor dengan lantang “Siap pak” ucap semua orang di barisan itu. Sudah kuduga kalau Viktor akan mencurigai para penjaga di gerbang depan itu. Aku mengira kalau Viktor akan melawan mereka, namun ternyata dia menyuruh satu peleton untuk melawannya sendiri  aku menganggap putusan yang dia lakukan sedikit terlalu berlebihan. Apalagi jumlah satu peleton itu tidak sedikit, aku bisa mengira kira-kira ada 40-50 orang dengan kemampuan diatas prajurit normal di satu peleton itu. Viktor memuncungkan pedangnya ke arah para penjaga. Dan langsung saja, para peleton itu berlari di tengah kabut asap milik Angela. Saat mereka masuk, aku sudah tidak dapat melihat apa saja yang ada di dalam kabut itu. Benar-benar terhalang dan tak bisa ditembus dari luar. Sementara peleton kedua lanjut berlari dengan kencang ke arah penjaga satunya, mereka berteriak menggema seisi daerah  gedung itu. Usaha mereka untuk mengalihkan perhatian akan benar-benar berhasil jika mereka melakukan itu. “Yang Mulia, Angela, Nate, ayo kita langsung saja menerobos ke dalam gerbang itu” Ajak Viktor sambil berlari menuju ke dalam gedung. Tidak ada waktu bagi kami untuk membalas perkataan Viktor karena dia sudah masuk ke dalam kabut. Kami berempat pun ikut berlari tepat berada di belakang Nate Saat berada di dalam kabur, kami saling bergandengan tangan agar tidak kehilangan jejak masing-masing. Meskipun aku bisa mendengar suara para bandit yang bertarung dengan par penjaga, namun aku benar-benar tidak bisa merasakan keberadaan mereka. Seperti benar-benar berada di dimensi lain. Aku pun mencoba untuk mengeluarkan sihir anginku agar bisa memperluas jarak pandangku. Namun dugaanku salah. Ini bukanlah kabut biasa. Sihir angin tidak mampu mengusir asap-asap ini. Aku dapat melihat Angela yang menoleh ke belakang menatapku “Ini bukanlah adap biasa Yang Mulia. Aku tidak ingin menjelaskannya sekarang karena kita sudah tidak ada waktu. Mungkin lain kali saja, itu pun kalau aku atau dirimu masih selamat dalam operasi ini” Kami sudah berada di depan Gerbang. Viktor yang tepat berada di depannya menyadari kalau gerbang ini sama sekali tak terkunci. Dia bisa membukanya dengan tenaga paling kecil menggunakan siku tangannya sekalipun. Aku benar-benar merasa titik paling curiga tertinggiku saat itu “s****n, apakah kita harus melanjutkan ini semua?!” Nate menyadari itu. Kemungkinan kalau ini semua hanyalah jebakan sangat tinggi. “Kita tidak bisa mundur sekarang. Kalaupun ini semua tidak seperti yang kita harapkan. Kita harus kabur dan pergi dari tempat ini secepat mungkin” balas Viktor, “Yang Mulia, apakah Anda yakin ingin melanjutkan ini bersama kami?” Tanya Viktor kepadaku. Aku mengangguk dengan cepat. Tentu saja kami semua sudah tidak memiliki pilihan saat ini. Lebih baik mati dan mengetahui kebenaran daripada mati penasaran. Viktor membuka pintunya, dia masuk terlebih dahulu. Kemudian kami ikut melangkah masuk mengikutinya dari belakang. Viktor menengok ke seluruh arah di gedung itu. nampak kaca-kaca dengan ukiran makhluk aneh berwarna-warni. Kaca patri lebih tepatnya. Ada sebuah tangga yang menuju ke atas dan lantai dengan pegangan kayu yang tidak terlalu tinggi untuk dinaiki Namun yang menjadi perhatian utamaku saat memasuki gedung ini adalah. Di gedung ini, tidak ada apa-apa disana. Benar-benar seperti gedung yang kosong tanpa ada pemilik ataupun aktivitas di dalamnya. “s****n” ucap Viktor dengan kesal
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN