Chapter 90 : Takut dan Keinginan

1885 Kata
Kami panik. Ini tentu saja benar-benar jebakan. Hanya ada sebuah kotak kayu besar di tengah-tengah ruangan ini, terbungkus oleh sebuah selimut putih agar tidak terkena debu. Di sampingnya ada tumpukan botol kosong bening dengan sedikit noda berwarna coklat yang kemungkinan besar adalah bekas tempat minyak atau bahan bakar. Aku juga bisa mencium baunya yang masih anyir dan tidak enak. Kami merapatkan barisan, Viktor dan Nate memutari kami berempat, berjaga-jaga bila ada sesuatu yang tiba-tiba menyerang kami dari arah yang tidak kami sadari. Sementara Angela mengeluarkan rokoknya lagi, ia menyalakan apinya dan menghisapnya dengan sebentar untuk dia buang lagi. Saku mengira rokok yang ia gunakan adalah salah satu syarat untuknya mengeluarkan sihir miliknya. “Apakah kita harus kabur sekarang Viktor? Berlama-lama di sini hanya akan membuat musuh semakin mempunyai waktu untuk menyergap kita?” tanya Nate dengan risau.  Sementara Viktor sudah memegang kapaknya dan menjulurkannya ke depan. Ia tampak seperti hendak mengukur atau melihat sesuatu “Kita benar-benar berada dalam bahaya Gavin! Tidak seharusnya kita ikut dengan mereka!” seru Gilbart panik.  Aku pun juga sebenarnya sama-sama panik seperti dirinya, namun aku hanya bisa menahan emosiku berusaha agar tidak membuat suasana semakin runyam “Sudah kubilang kan. Jika kau ingin membatalkan misi ini, kau bisa bilang kepadaku sesaat sebelum kita memasuki gedung. Sementara sekarang, semuanya sudah terlambat. Kita tidak bisa dengan mudah keluar” kekosongan gedung ini membuat kami benar-benar merasa curiga setiap kali melangkah.  Misalnya saja, kami tidak tahu apa isi dari kotak besar yang berada di depan kami. Itu bisa saja sudah dipasangi sebuah Bom dengan daya hancur besar membuat kami tidak akan bisa bertahan hidup atau kabur keluar dari bangunan ini. Begitu juga ubin yang kami pijak. Dengan motifnya yang kotak-kotak, kami tidak tahu ubin sebelah mana yang akan mengantarkan kami terjatuh ke bawah tanah. Kami berdiri di sini dan tidak terjadi apa-apa sesungguhnya adalah sebuah keajaiban yang benar-benar patut untuk disyukuri “Cepat sisir area ini Angela, waktunya sudah cukup bukan!” teriak Viktor dengan panik. Tak lama kemudian, Angela meregangkan bahu dan tangannya. Dan ternyata dia mengeluarkan sebuah sihir yang berbeda dari sebelumnya, sebuah sihir asap namun dengan kepadatan yang lebih tipis. Saat ia mencoba melemaskan tangannya, asap itu bergerak dengan cepat menyisir ke seluruh ruangan, menembus tembok, kaca, dan benda padat lainnya di bangunan ini. Aku tidak tahu sihir apa itu, tapi aku merasa itu berguna untuk mengidentifikasi area. “Bagaimana hasilnya” tanya Viktor dengan terburu-buru. Namun Angela membuka kacamata hitamnya. Dahinya berkeringat dengan alisnya yang meruncing ke bawah. Dia terlihat benar-benar ketakutan. Dia tak sengaja menjatuhkan sebungkus rokok yang ada di kantung balik celananya, membuat rokok-rokok itu bercecer di ubin. Viktor menyadari itu, namun sepertinya dia tidak siap dengan kata-kata yang akan Angela ucapkan “Aku tidak tahu apa ini. Terasa seperti makhluk hidup. Namun terlalu sopan untuk aku mengatakan kalau itu makhluk hidup. Mereka tersiksa, terkurung tak berdaya. Namun aku tak tahu dimana atau bagaimana keadaan mereka. Yang aku rasakan hanyalah kesengsaraan yang ada di dalam hidup mereka” Ucap Angela sambil berkeringat dingin. Dia mencoba mengambil sebatang rokok di ubin dan menyalakannya.  “Namun ada satu manusia, dia ada di atas, dan akan segera kemari menemui kita” lanjutnya. Dia menghisap rokok itu, memberikannya sebuah ketenangan yang semu Kami semua mendengar langkah kaki seseorang yang berada di balkon atas. Kami pun mundur selangkah ke belakang agar bisa mendapatkan gambaran lebih jelas siapa sebenarnya orang yang berada di sana. Dan kami menemukan sosok berjubah merah dengan topeng gagak menutupi sebagian kepalanya. Dengan rambut berwarna hijau terurai sampai ke bahu. Dan pakaian kemeja berwarna putih, lebih mirip seperti piyama. Aku tak salah mengira lagi, dia adalah Alexy “Selamat datang para hadirin sekalian.” Ucapnya dengan membawa pengeras suara terbentuk dari corong. Suaranya terdengar dari luar bangunan, atau bahkan dari penjara. Tidak ada kabel yang terpasang dari corong itu. Aku melihat ke arah luar bangunan dari pintu yang masih terbuka dengan lebar. Kabut itu masih belum kunjung hilang, hanya ada suara desingan besi dan sautan pedang yang terdengar “Oh maaf, kalian membawa anak-anak ya? Mungkin yang akan aku pertontonkan hari ini tidak akan layak apabila ditunjukkan oleh anak di bawah umur. Jadi apakah kalian bisa bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi hari ini?” sahutnya kembali. Aku tak tahu apa maksud dari ucapan Alexy. Dia berbicara seolah-olah menjadi pemimpin acara sirkus atau semacamnya “Tutup mulutmu Alexy! Lebih baik kau turun kesini dan hadapi aku secara jantan!” teriak Viktor menengadah ke atas. Alexy menengok ke bawah menatap mukanya secara langsung. Raut mukanya yang tersenyum kemudian berubah menjadi datar seperti kesal. Dai memindahkan corong yang ada di tangannya dan membuangnya jauh-jauh.  Tapi tiba-tiba, sebuah besi panjang melesat menuju ke arah Viktor. Nate yang berada di samping Viktor dan menyadarinya langsung mendorong Viktor ke samping agar dia tak terkena besi itu “Awas Viktor!!” Viktor terjatuh tersandung sebuah kotak besar yang ada di ujung tembok. Sementara kami yang berada tepat di belakang Viktor berhasil melindungi diri karena diselamatkan oleh Angela yang dengan gesit langsung saja menarik kami ke arahnya. Alexy yang berada di lantai atas langsung turun ke bawah menghampiri kami. Dia berjalan menuju ke arah Viktor yang masih tersungkur dan berkata “Jangan sekali-sekali memotong pembicaraanku. Aku benci saat seseorang melakukan itu!” ucapnya Kapak yang berada di ubin langsung Viktor tebas ke arah depan mukanya. Berusaha mengenai Alexy yang rentan sekali. Namun dia berhasil menghindar dengan meloncat ke belakang. Sementara Nate yang berada di belakang Alexy, menusuknya dari belakang. Dan terkena  “Apa, aku tidak mengira akan semudah ini!” ujar Nate yang kaget Namun ternyata yang Nate tusuk hanyalah sebuah ilusi atau bayangan dari Alexy. Dia tidak benar-benar menusuknya. Bayangan itu hilang seketika pedang Nate menyentuh tubuh bayangan Alexy.  “s****n, ternyata itu hanyalah sihir ilusi!” ujar Nate kesal. Dia membalik dan menatap ke atas. Rupanya Alexy masih berada di sana sedari awal, tak menginjakkan kakinya ke bawah sekalipun “Gavin apa yang baru saja aku lihat? Apakah itu semacam trik ilusi?” tanya Marioth penasaran. Aku sesungguhnya juga tidak mengetahui apa yang kulihat. Namun aku merasa trik itu benar-benar luar biasa.  “Itu adalah trik sihir murahan. Seseorang dengan kemampuan dan bakat sihir yang kecil sekalipun akan bisa melakukannya. Cara kerjanya adalah membengkokkan cahaya dengan apa yang ia mau. Tapi itu hanya berfungsi di area yang lembap.  Dan kabutku, menjadi salah satu penyebab kenapa ia bisa melakukannya dengan sangat mudah saat ini” jawab Angela yang sepertinya mengetahui banyak hal tentang ilmu sihir. “Lalu bagaimana dengan besi yang tiba-tiba melayang ke arah Viktor tadi” tanya Gilbart yang ikut penasaran. Nate menunjuk sebuah lubang kecil yang ada di depannya. Lubang itu tertutup oleh kain berwarna merah dan bisa dilihat dengan teksturnya yang sudah tidak sempurna seperti sedia kala “Kau lihat lubang itu” tunjuk Nate, Gilbart mengangguk karena melihat apa yang sedang Nate maksud. “Itu bukanlah trik sihir melainkan sesuatu menembakkan besi itu ke arah kita. Dan itu berarti tempat ini akan penuh sekali dengan trik-trik murahan seperti itu. Namun aku akan masih bisa menghalaunya kalau itu terbuat dari bahan-bahan yang mudah untuk dihalau seperti halnya besi murahan seperti tadi” ucap Nate. Aku juga memiliki firasat yang sama kalau tempat ini dipenuhi dengan jebakan  “Ohohoho, sepertinya seseorang benar-benar merasa paling tahu di sini” Sahut Alexy dengan suaranya tanpa corong yang menggema seisi ruangan “Tutup mulutmu b******n tengik! Turun kesini dan hadapi aku jika kau memang lelaki sejati! Aku akan membebaskan semua tahanan yang kau atur dengan semena-mena. Aku tidak akan membiarkan mereka disiksa dan dipekerjakan dengan k**i oleh dirimu lagi?” ucap Viktor bangun dan memegang kapaknya dengan satu tangan. Ternyata Viktor sangat kuat. Aku saja tak mampu membayangkan membawa kapak itu dengan kedua tanganku “Apakah tujuanmu kemari benar-benar untuk membebaskan para tahanan? Entah kenapa aku sedikit meragukan ucapanmu itu” balas Alexy. Dia berjalan menuju ke lantai atas podium bagian tengah. Dengan sebuah lukisan patri manusia bertangan 4 di atasnya. Ia lanjut berkata, “Bukankah tujuanmu kemari dan berusaha menemuiku untuk mencuri ini?” Alexy menunjukkan sebuah gelang dengan Toadstone yang ada di dalamnya. Sama seperti sebelumnya berwarna merah terang dan menyinari hampir seluruh ruangan. Aku melirik ke arah Gilbart, ia menatapnya dengan sangat tajam ingin sekali rasanya meraih Toadstone itu dan berlari dari sini “Aku sudah tahu apa saja rencanamu saat kau mulai datang kemari dan jauh-jauh dari ibukota. Jangan mengira aku akan membiarkanmu masuk dan mencoba mencuri kesayanganku ini. Kau tidak akan bisa mengambil dan merebutnya dengan sesuai yang kau mau. Rencana yang akan aku lakukan tidak akan bisa kalian para cecunguk kacaukan begitu saja!” walaupun sedang memegang Toadstone, Alexy tidak terlihat akan melakukan apa-apa dengan itu. ia hanya menunjukkannya kepada kami] “Orang sepertimu tidak akan mampu membuat rencana dan berjalan dengan baik. Di setiap langkahmu kau akan menemukan batu kerikil yang siap mengganggumu dalam melangkah. Dan kali ini. Batu itu adalah kami” Ucap Viktor, namun dengan raut muka penuh amarah, Alexy menjawab “DIAMM... Kau tidak tahu apa-apa tentang diriku!” “Oh benarkah? Bukankah kau sebenarnya hanyalah seorang pangeran pengecut yang hanya mempunyai gelar dan memanjat nama ayahmu saja? Lihat topengmu itu, apa maksud dari paruh gagak yang kau kenakan? Apa kau bermaksud ingin mengatakan kalau kehadiranmu akan membawa teror atau kematian? Namun bagiku topeng itu berarti kau adalah seorang parasit tak bisa hidup tanpa kehadiran seseorang yang lebih besar daripada dirimu! Bersembunyi dibalik topeng layaknya pengecut!” Viktor membuang ludah ke ubin. Mengatakan kalau ia benar-benar jijik dengan Alexy Sementara Alexy membuang topengnya. Memperlihatkan batang hidungnya hilang. Ditambah dengan pipinya yang kurus, dia benar-benar terlihat seperti tengkorak berambut. “Jangan sekali-sekali kau mengatakan seolah-olah kau mengenal diriku. Aku bukanlah orang yang seperti kau pikirkan!” dia berteriak mengeluarkan amarah “Kau lihat gelang ini. Ini adalah bukti kalau diriku kuat mampu mengatakan kepada dunia bahwa mitos itu ada. Aku tahu kau mungkin mengira kalau dengan aku menemukan Toadstone ini. Aku akan menjualnya kepada harga yang tertinggi. Hahahaha, tapi kau salah besar. Aku bukanlah orang sedangkal itu. aku tidak mendambakan harta ataupun uang. Itu hanyalah sistem yang dibuat oleh orang-orang bodoh untuk menipu orang bodoh lainnya. Tujuanku lebih besar dan mulia daripada itu semua. Dan kau seorang manusia biasa tak akan mampu memahamiku!”  “Sepertinya itu cukup efektif Viktor. Terus konfrontasi dia. Kita akan mengetahui apa tujuan sebenarnya dalam menggunakan Toadstone itu” bisik Angela dari belakang. Aku tidak mengira kalau Viktor yang mengucapkan kalimat-kalimat penuh hinaan seperti itu adalah strateginya untuk mengetahui rencana tersembunyi yang disimpan oleh Alexy “Benarkah, jika kau memang seseorang yang lebih baik daripada diriku, aku meminta kau menjelaskan apa yang sebenarnya kau inginkan dengan Toadstone itu. karena mungkin saja, tujuan kita sama dan aku bersedia untuk bekerja sama denganmu” aku masih tidak paham kenapa Viktor bisa mengatakan hal seperti itu. aku mengerti kalau situasinya berubah, tapi tentu saja dia tidak bisa tiba-tiba berpindah haluan seperti itu. “Hahaha... lucu sekali. Sudah kubilang kalau aku mengetahui apa rencanamu datang ke tempat ini bukan? Namun sayang, tujuanmu itu tidak akan dapat terpenuhi hari ini. Aku akan pergi dengan membawa Toadstone ini bersamaku. Sementara itu, kalian bisa bertemu dengan teman-temanku disini terlebih dahulu. Aku harap mereka bisa menjamu kalian dengan baik” Toadstone yang ada di tangan Alexy berubah menjadi berwarna kuning. Dan ia hilang lenyap begitu saja”

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN