Chapter 86 : Tanda-tanda Baru

1544 Kata
“Semuanya. Cepat bereskan ini” Seru Alexy kepada para prajuritnya yang ada disana. Mereka berlarian berusaha menangkap makhluk berwujud aneh tadi. Mereka pun buru-buru dengan langkah yang ceroboh mengangkat sebuah kerangkeng besar di atas kepala mereka.  “Cepat bawa alat itu. Kita harus menangkapnya hari ini!” ucap salah satu orang yang terlihat sebagai komandan mereka Kerangkeng itu bukanlah kerangkeng biasa. Ada rangka-rangka berwarna ungu dan emas kecoklatan menyerubungi benda itu. Saat mereka mencoba mengurungnya, kerangkeng itu bersinar dengan terang. Dan hawa panas keluar dari sana membuat gumpalan asap yang dapat aku rasakan.  Berasa tawar dan tidak ada apa-apa. Namun makhluk tadi mengerang kesakitan dengan sangat keras, aku merasa kasihan dengan apa yang ia alami. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya mungkin dikurung dengan alat itu. Dan aku bisa menduga kalau itu adalah salah satu Artefak yang ada di Spectre Vale “Baiklah saudara-saudara. Aku akan pergi. Pastikan kalian tidak membuat keributan ataupun kegaduhan. Karena jika itu terjadi lagi, mungkin nasib kalian akan lebih buruk daripada orang yang ada di depan kalian.” Ucap Alexy sambil menutup pedang pipihnya kembali ke sarung tangannya. Sementara kerangkeng yang mengurung makhluk tadi menyusut dan berubah hanya menjadi seukuran genggaman tangan manusia. Sang prajurit memberikannya kepada Alexy untuk dia taruh di sakunya, sama seperti sebuah kantung emas di perjalanan. “Seberapa banyak artefak yang dia simpan!” geram Viktor menghadap ke Alexy. Aku rasa dugaanku benar, itu adalah Artefak yang dia ambil dari Spectre Vale.  “Apakah kita harus melakukannya malam ini Viktor? Maksudku kita tidak tahu rahasia apa saja yang dia simpan” balas Tompu. Memang dengan kuasa dan kemisteriusan Alexy membuat kelompok Viktor berpikir seribu kali untuk melakukan rencana kabur “Namun kita sudah tidak ada waktu lagi Tompu. Mereka sudah menunggu kita terlalu lama. Walaupun aku tahu pengorbanan mereka mungkin akan sia-sia. Namun jika semakin lama mengulur waktu. Kita tidak akan mendapat kesempatan emas!” Hardik Nate. Baru kali ini aku melihat muka Nate yang biasanya menjemukkan dan membuatku kesal berbalik dirinya yang sangat geram.  Aku rasa mereka benar-benar menunggu waktu yang tepat untuk apapun rencana yang akan mereka lakukan. “Ya, aku serahkan itu semua kepada kalian. Aku akan memberi pesan kepada yang lain jika keputusan kita sudah final. Aku tidak mau memberi mereka harapan palsu lagi” Balas Angela yang entah darimana mendapatkan rokok yang sudah menempel di mulutnya Aku lanjut duduk di kursi dan memakan makanan yang teman-teman Viktor sisihkan padaku. Aku merasa pertunjukannya sudah berhasil, aku cukup terpukau dengan kemampuan yang dilakukan Alexy. Namun perutku sudah tidak dapat menahan lapar lagi. Aku perlu asupan. Noy dan Marioth melirikku dengan meringis kaget. Aku rasa mereka sedikit malu dengan sikapku yang sama sekali acuh tak acuh dengan semua yang terjadi. Aku benar-benar tidak peduli dengan yang barusan terjadi. Mungkin aku sudah muak melihat segala kekacauan yang terjadi sehingga merasa kejadian itu hanyalah sebuah panik sesaat. Semuanya akan kembali berjalan dengan normal dan semestinya.  “Gavin, apa kau tidak merasa kasihan dengan nasib orang tadi? Mereka mengalami kejadian yang amat buruk gara-gara sebuah kesalahan kecil. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan yang dirasakan orang itu” ucap Marioth yang merasa sangat kasihan “Dosa dan jiwa mereka akan berkumpul menjadi satu kahyangan. Sungguh ironis, kedua orang yang saling membenci harus dipersatukan dengan paksa dan mengenaskan seperti itu. Jika disuruh memilih, mungkin aku harus lebih memilih dibunuh daripada berjalan di neraka seperti itu” lanjut perkataan Marioth oleh Noy. Aku ingat ada sebuah aturan di dalam kuil matahari kalau praktik menggabungkan jiwa merupakan praktik yang dilarang.  Seseorang yang menjadi korban dan pelaku dari praktik itu sama-sama akan mendapat hukuman di gurun Ishtal selama berabad-abad lamanya. Memang aku merasa kalau aturan itu tidak adil karena korban juga ikut menanggung hukumannya. Namun itulah aturannya. Dan juga, aku merasa walau tidak dilandasi aturan agama pun, tidak ada satu negara pun yang memperbolehkan warganya melakukan praktik sihir secara paksa seperti itu “Bukannya aku tidak peduli. Namun aku terlalu optimis kalau kita pasti akan bisa menyelamatkan orang itu. Aku tidak tahu seberapa lama ia harus menunggu. Hanya butuh kesabaran sampai kita datang kepadanya kan? Aku yakin dengan artefak-artefak yang dimiliki oleh pangeran Alexy itu kita akan dapat mengembalikannya dengan normal” ucapku dengan santai, aku memang bertindak terlalu percaya diri waktu itu saat mengatakannya kepada Marioth dan Noy. Membangkitkan sedikit semangat dan motivasi menjadi hal yang aku rasa penting untuk mereka terima “Noy, apakah kau tidak berencana untuk memakan sepotong roti itu? Jika tidak aku mau seb-“ aku belum selesai mengucapkan kata-kataku. Namun tiba-tiba ada sebuah kaki yang menempel dengan manja di balik telapak tanganku. Aku hendak berusaha mencuri makanan milik Marioth dengan berdalih meminta izin Noy. Namun usahaku sia-sia setelah melihat makanan yang aku inginkan itu juga menjadi sasaran pijakan kaki itu. Aku mendongakkan kepala ku keatas.  Dan melihat sebuah raut muka penuh amarah dan kebencian membara dari wajah seorang bocah. Dia menggenggam sebuah cermin dengan ujung yang tajam. Bocah itu melihat ke arah Viktor, dia tidak tahu menahu apa yang telah ia lakukan sampai-sampai membuat sang bocah sekesal itu. Aku belum sadar siapa dia saat itu. Namun pikiranku terisi kembali, dan aku melihat kalau itu adalah Gilbart. Gilbart meloncat sambil menunjukkan sisi tajam dari pecahan botol itu. Dia berusaha menyerang Viktor dengan ganas. Aku yang berada di bawah berusaha melindungi Noy dan Marioth tidak ingin kedua gadis ini menjadi korban amarah Gilbart. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Aku melihat di sekeliling tampak tidak ada penjaga. Sementara semua tahanan masih asyik menyantap makanan mereka. Dengan luapan amarah yang membara, Gilbart mencoba untuk menyabet leher Viktor. Namun serangannya berhasil ditahan oleh Viktor dengan memegang tangannya membuatnya tidak bisa bergerak. Sementara Nate yang berada di sisinya, melepaskan pecahan botol yang ada di tangan Gilbart. Ia membuang botol itu di sampingnya hingga pecah berkeping-keping. Namun anehnya tidak ada suara pecahan sama sekali terdengar dari botol itu.  Dengan raut muka yang masih membara dengan amarah, Gilbart berteriak dan berkata. “KATAKAN APA YANG SEMUA KAU KETAHUI TENTANG TOADSTONE DASAR BANDIT!!” aku benar-benar lupa. Viktor sempat menyebutkan kalau benda yang dipakai oleh Alexy tadi adalah sebuah Toadstone. Aku melupakannya karena saking fokus dengan apa yang terjadi di hadapanku tadi.  Viktor pun menghadap ke arah Nate dan berkata, “Apa kau sudah meredam semuanya?”  Nate mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menjawab “Kau bisa melakukan apa yang kau mau saat ini” Aku panik dengan kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Nate. Serasa ada hawa mengancam dari mukanya “Hey, apa yang kau lakukan!” aku berteriak ke arah Viktor “Kita sekarang berada di area kedap suara. Dengan menggunakan kekuatan milik Nate, kita bisa berkata dan melakukan apapun tanpa khawatir orang-orang akan mendengar ucapan kita. Dari luar, kita hanya akan terlihat seperti hanya bercuap-cuap mengecapkan mulut. Namun Nate tidak bisa melakukannya untuk waktu yang lama. Amulet yang ia taruh di kalungnya menyerap kekuatan Nate cukup deras” jawab Viktor berkata kepadaku.  “Dan aku, akan menjawab semua pertanyaan dan apa yang kau inginkan tentang Toadstone selama kau tetap tenang dan tidak berusaha membunuhku. Apa kita sepakat” tawaran Viktor cukup adil. Aku tidak melihat kerugian apapun di pihak kita. Hal itu juga membuktikan kalau dia benar-benar tidak ingin berbuat sesuatu yang buruk kepada kami, “Aku akan tenang dan tak berusaha menyerangmu jika kau tidak berdusta dengan apa yang akan keluar dari mulutmu!” balas Gilbart.  “Tenanglah Gilbart, jika kau terus membiarkan emosimu meluap, masalah ini tidak akan kunjung selesai” Teriak Marioth berusaha menenangkan Gilbart yang sangat emosi. Aku sendiri tidak tahu apa arti dari Gilbart yang menuduh Viktor berdusta Tanpa menunggu terlalu lama. Viktor langsung melepaskan tangan Gilbart dan menjatuhkannya ke bawah. “Baiklah, apa yang ingin kau ketahui tentang Toadstone. Kenapa itu sangat berarti dan sensitif bagimu” aku menarik mundur Gilbart. Berusaha agar membuatnya tetap tenang dan tidak bertindak gegabah. Karena aku tahu jika kami tidak berhasil berkoalisi dengan kubu Viktor. Kita tidak akan bisa dengan mudah keluar dari tempat ini “Aku tahu dari intel yang aku katakan kalau Toadstone berada di sebuah tempat di Sandros. Toadstone itu berasal dari kalian bukan!” tanya Gilbart dengan nada tinggi.  “Yah... sebenarnya ceritanya cukup panjang. Namun aku bisa katakan kalau artefak itu sudah berpindah tangan dan seperti yang kau lihat. Toadstone itu sekarang beraadi di pangeran Alexy. Namun jangan khawatir kami akan berusaha merebutnya kembali” Ucap Viktor “Tidak, tidak seperti itu. Aku melihat Toadstone yang lain berada di genggaman pangeran itu” tak ada yang mengerti dengan maksud dari ucapan Gilbart. Mereka semua memundurkan bahunya sambil meninggikan alisnya.  “Tunggu apa yang sebenarnya kau maksud?” ucap Angela sambil kembali mengisap rokoknya “Toadstone adalah sebuah pusaka yang menyimpan jiwa dan harapan seseorang. Dia memiliki banyak fungsi dan memiliki banyak spektrum, dan setiap spektrum memiliki fungsinya masing-masin. Salah satu spektrumnya adalah spektrum berwarna hijau yang berartikan tentang harapan dan putus asa dan spektrum lain adalah berwarna merah yang berarti keberanian dan kegilaan. Ada cara khusus untuk mengubah unsur spektrum itu ke spektrum yang lain. Dan sekarang coba kalian jelaskan padaku. Bagaimana bisa batu itu memiliki Spektrum berwarna hijau sementara memiliki kekuatan spektrum merah?” semuanya ternganga dengan penjelasan Gilbart. Aku menoleh ke arah Noy. Dia sama-sama tidak mengerti apa yang Gilbart ucapkan “Aku benar-benar tidak tahu nak’ jawab Gilbart
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN