Gawain dan Gwevinia tak saling berbicara satu sama lain sampai Gawain selesai memberikan obat pada Elaine, tapi mata mereka dan gerak tubuh mereka seolah ingin berkenalan, meskipun mereka ragu dan enggan. Gawain sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi sebagai seorang pria yang cerdas ia tak pernah menganggap ada cinta pada pandangan pertama itu. Setelah memberikan obat itu pada Elaine, Gawain pun pergi meninggalkan mereka berdoa dan kembali pada pekerjaannya yakni menjadi seorang kesatri seperti yang lainnya. Sedangkan Gwevinia masih terus melihat Gawain hingga dirinya tertutupi tembok bangunan yang ada di lingkungan istana. Entah mengapa rasanya seperti ada yang aneh. “Obat apa itu, Kak?” tanya Gwevinia pada Elaine. “Ini hanya obat luka biasa untuk mengobati luka, tadi Sir