Terlepas

2104 Kata
Merasa ditahan seseorang membuat karyawan itu menghentikan langkahnya dan suasana pun hening seketika, melihat hal ini membuat Jin Young dan Ajeng menatap lekat Jun Cheol karena mereka tak mengerti mengapa Jun Cheol menghentikan langkah karyawan Ajeng seperti ini. Tak ingin salah paham akhirnya Jun Cheol mengatakan apa yang ingin Jun Cheol tanyakan sejak tadi dan mendengar pertanyaan Jun Cheol membuat Ajeng dan Jin Young mendengarkan Jun Cheol dengan serius. "Apa anda ingat tadi ada pemuda yang bertanya pada kasir mengenai map yang tertinggal disini? Jika anda ingat, apakah dia mengatakan atau menanyakan hal lain?" tanya Jun Cheol serius. Mendengar pertanyaan Jun Cheol membuat karyawan Ajeng menatapnya bingung tetapi ia menjawab pertanyaan Jun Cheol sebisanya, sedangkan Jin Young dan Ajeng memperhatikan obrolan dua hadapan mereka. "Seingat saya memang ada yang bertanya mengenai map tertinggal saat cafe baru dibuka tapi tidak banyak yang ia katakan dan bicarakan, memangnya ada apa pak? Apakah dia bukan orang baik pak?" tanya karyawan Ajeng bingung. "Lalu apa yang ia katakan? Bagaimana cara dia menanyakan mapnya ? Saya bisa pastikan dia bukan orang baik jadi lain kali lebih berhati-hati lagi," tutur Jun Cheol mengingatkan. "Dia hanya bilang apakah ada map yang tertinggal disini, hanya itu yang dia bilang lalu tak lama dia memesan secangkir kopi dan duduk disini. Loh serius pak? Kenapa dia bukan orang baik? Apakah dia melakukan hal buruk?" tanya karyawan Ajeng bingung. "Lalu apa jawaban anda? Tentu, apakah wajah saya terlihat sedang bercanda? Terkadang hal buruk bukan alasan saya menilai dia baik atau buruk tapi alasan dibalik apa yang ia lakukan yang akan saya lihat jadi berhati-hatilah dengannya jika dia kembali tapi sebisa mungkin anda harus tetap tenang dihadapannya," tutur Jun Cheol lembut. "Saya bilang tidak ada karena saat saya merapihkan meja pagi tadi memang tidak apapun seperti yang anda katakan lalu dia memesan kopi, hm baiklah tapi terima kasih karena sudah mengingatkan pak," ujar karyawan Ajeng senang. Jun Cheol yang mendengarkan jawaban dari karyawan Ajeng membuatnya mengangguk-angguk kan kepalanya mengerti lalu tak lama Jun Cheol mengajak Jin Young dan Ajeng pindah meja karena ada yang perlu perhatikan dari jauh. "Jin Young! Nona! Pindah meja! Ada yang perlu saya lihat dari jauh," tutur Jun Cheol tegas. Jin Young yang paham dengan nada Jun Cheol membuatnya bergegas memindahkan minuman mereka ke meja sebelumnya lalu ia merapihkan meja yang saat ini mereka tempati, sedangkan Ajeng menatap Jun Cheol bingung dan tak lama ia mempertanyakan mengapa harus pindah meja seperti ini. "Eh kok pindah meja sih sekop? Ada apaan? Kenapa harus pindah meja seperti ini? Lu gak lagi gabutkan?" tanya Ajeng bingung. Jun Cheol yang sedang sibuk melihat laporan dan segala hal yang ia temukan justru membuat Jun Cheol mengerutkan dahinya bingung, saat mendengar pertanyaan Ajeng yang terasa aneh baginya dan mau tidak mau Jun Cheol tetap menjawab pertanyaan Ajeng meski di akhiri dengan pertanyaan lagi oleh Jun Cheol. "Ada yang perlu saya selidiki dari jauh, anggap saja saya seekor kucing yang sedang menunggu seekor tikus masuk kedalam jebakan. Tunggu! Gabut? Apa itu? Makanan jenis baru atau inovasi minuman baru di cafe ini?" tanya Jun Cheol ikut kebingungan. Ajeng yang mendengar pertanyaan aneh pemuda dihadapannya membuatnya mengerutkan dahi nya bingung, lalu tak lama Ajeng menjawab pertanyaan Jun Cheol dan mereka pun lagi-lagi berdebat hingga membuat Jin Young yang menatap mereka sejak tadi jadi terkekeh senang. "Hah? Anda tidak tau apa itu gabut? Mana ada gabut makanan? Minuman apalagi?! Gabut bukan seperti yang anda pikirkan sekop, gabut itu artinya kurang kerjaan atau tidak ada yang dilakukan astaga! Bagaimana anda bisa berfikir seperti itu," ujar Ajeng menjelaskan. "Kalau saya tau mengapa saya bertanya pada nona? Anda sepertinya terbentur ya? Jelas-jelas saya di sini karena pekerjaan lalu bagaimana bisa anda bilang saya gabut? Tapi seingat saya ada kok makanan namanya hampir mirip-mirip apa ya? Gatuk ah bukan gabuk ah apa namanya ya? Jin Young! Apa yang kemarin ada di pinggir jalan di dorong-dorong lalu ada bunyinya itu apa namanya Jin Young?" tanya Jun Cheol dingin. "Ahahahahaha ... Itu getuk Jun! Getuk sangat jauh dari gabut astaga!" tawa Jin Young senang. Mendengar penjelasan Jin Young justru membuat Ajeng dan Jun Cheol menatap Jin Young dengan pandangan yang berbeda, Ajeng menatap Jin Young tak percaya karena Ajeng pikir dua pemuda ini sedang membuat lelucon atau semacamnya. Sementara Jun Cheol menatap Jin Young dengan pandangan seakan-akan ingin membunuh Jin Young membuatnya malu karena apa yang ia pikirkan ternyata salah dan terdengar konyol hingga membuat beberapa orang menahan tawanya saat mendengar ucapan Jin Young yang terlampau keras ini. Jin Young yang menyadari tatapan Jun Cheol terlihat dingin dan siap menusuk kapanpun juga membuat Jin Young meralat ucapannya hingga membuat Ajeng tertawa mendengar ucapan konyol dua pemuda di hadapannya kini. "Aaa itu ... Itu maksud saya itu anda mencoba melucukan ya? Aaah maafkan saya yang tidak mengerti maksud anda jadi menghancurkan niat baik anda maaf ya," ucap Jin Young gugup. "Ahahahahahahahahahahaha!" tawa Ajeng senang. Sejenak mendengar tawa Ajeng yang terdengar bahagia dan senang, perlahan-lahan mencairkan hal yang dulu membeku dengan begitu kuat. Sedangkan Jin Young yang melihat Jun Cheol melamun membuatnya berfikir mungkin Jun Cheol sangat marah padanya, tak ingin Jun Cheol marah seperti ini padanya akhirnya Jin Young memeluk Jun Cheol dengan erat. Jun Cheol yang seakan kehilangan pikirannya sejenak, tak lama Jun Cheol terkejut saat melihat Jin Young memeluknya seperti ini sementara Jin Young yang melihat Jun Cheol menatapnya bingung malah membuat dirinya juga ikut sama bingungnya lalu tak ingin salah paham akhirnya mereka berdua mengobrol untuk mencairkan suasana. "Anda kenapa Jin Young? Ini ngapain meluk saya kayak gini?" tanya Jun Cheol bingung. "Jun! Anda marah dengan saya? Maafkan kekonyolan saya," tanya Jin Young ikut bingung. "Tidak usah memeluk saya kan bisa Jin Young!" omel Jun Cheol datar. "Lalu dari tadi kenapa anda diam saja Jun! Ngomong-ngomong kita menunggu siapa disini Jun? Apakah pelakunya akan kesini?" tanya Jin Young tak mengerti. "Ada yang sedang saya pikirkan, menunggu tikus kan tadi saya bilang begitu anda tidak dengar Jin Young?!" tutur Jun Cheol dingin. "Dengar Jun dengar tapi saya tidak mengerti saja maksudnya apa," ujar Jin Young bingung. "Astaga! Menurutmu apakah pelakunya melakukan semuanya sendiri?" tanya Jun Cheol datar. "Dari beberapa kasus yang biasa kita tangani sih tidak mungkin pasti ada tim atau orang suruhannya agar dirinya tidak terungkap," ujar Jin Young menjelaskan. "Nah! Tikus yang saya maksud adalah tim atau orang suruhan dari pelaku Jin Young! Apakah sudah mengerti? Atau anda kurang minun Jin Young," tutur Jun Cheol dingin. "Oh begitu Jun! Baik-baik saya mengerti sekarang, kenapa kita tidak menunggunya disana Jun? Siapa tau dia tidak bekerja sendirian dan malah menyadari jika ini jebakan bagaimana Jun? Lebih baik kita menangkapnya di lokasi yang ditentukan saja," usul Jin Young semangat. "Tentu kita akan menunggu disana hanya saja saya sedikit penasaran dengan lawan saya dan saya sempat teringat dengan ditulisan di secarik kertas tadi," tutur Jun Cheol menjelaskan. "Kalau begitu mau pergi sekarang Jun?" tanya Jin Young lembut. "Oke tak masalah," ucap Jun Cheol datar. Disaat Jun Cheol dan Jin Young bergegas membayar minuman mereka, Ajeng yang tak jauh dari kasir justru menanyakan mereka akan pergi kemana. Mendengar pertanyaan Ajeng membuat Jin Young hampir mengatakan tujuan mereka tapi dengan sigap Jun Cheol memotong ucapan Jin Young, lalu bergegas mengajak Jun Cheol pergi dari sana sebelum rencana mereka gagal. "Loh udah mau pergi? Kalian mau kemana emangny?" tanya Ajeng bingung. "Iya nih kita udah mau pergi, soalnya kita mau ke ...," ucap Jin Young terhenti. "Kembali bekerja dan terima kasih untuk kopinya enak," tutur Jun Cheol lembut. Setelah berhasil menjauh dari tempat yang terasa Jun Cheol cukup aneh, akhirnya mereka berdua sudah duduk nyaman di angkutan umum. Sedangkan Jin Young yang masih tak mengerti alasan Jun Cheol bersikap tadi, membuat mereka berdua kembali berdebat. "Jun! Kenapa anda tidak menjawab pertanyaan nona tadi? Kita itu harus berbasa-basi meski kita tidak ingin menjawabnya Jun," omel Jin Young kesal. "Saya tidak masalah berbasi-basi Jin Young tapi kita tidak boleh mempercayai siapapun karena kasus ini belum menemukan pelakunya? Kita belum bisa bersantai disaat pelaku masih bebas berkeliaran seperti ini," tutur Jun Cheol menjelaskan. "Anda benar tapi bagaimana pun juga nona itu bisa saja tersinggung dengan perkataan saya dan anda Jun! Saya juga tidak akan mengatakan tujuan kita pada orang sembarangan saya hanya berbasa-basi saja sebagai bentuk sopan santun hanya itu Jun," ujar Jin Young lembut. Belum sempat Jun Cheol menjawab ucapan Jin Young mereka berdua terpaksa harus turun karena sudah sampai ditujuan dan dengan hati-hati Jin Young mencoba melihat sekeliling untuk menemukan persembunyian mereka sementara. Setelah menemukan tempat yang cocok, Jin Young masih saja membahas kejadian sebelum ini dan dengan terpaksa Jun Cheol meladeni omong kosong temannya satu ini. Hingga tak lama Jun Cheol melihat seseorang menghampiri tempat yang Jun Cheol tulis dan ia terlihat memeriksa keadaan sekitar, tak ingin kehilangan kesempatan Jun Cheol pun beraksi dengan cepat sebelum dirinya kehilangan hal berharga seperti ini. "Apa yang saya katakan sebagai antisipasi agar tidak ada hal yang tidak di inginkan Jin Young, jadi berfikirlah lebih tenang karena toh saya tidak akan mengatakan hal buruk pada Ajeng saya hanya menjawab sekenanya saja," tutur Jun Cheol menjelaskan. "Pokoknya lain kali kita harus lebih bisa mempercayai orang lain Jun ... tidak semua orang itu orang yang buruk," ujar Jin Young mengingatkan. "Tidak berarti juga semua orang itu orang baik Jin Young," tutur Jun Cheol datar. "Tidak ada salahnya mempercayai orang lain Jun Cheol," ucap Jin Young menjelaskan. Merasa tak ada habisnya meladeni Jin Young, membuat Jun Cheol kini sudah berlari ke arah belakang punggung seseorang yang seakan sibuk mencari-cari sesuatu. Dengan sigap Jun Cheol menahan kedua tangan seseorang itu dan Jin Young bergegas mengikat tangan orang itu, lalu tak lama mereka bertiga pun duduk dengan posisi seseorang ini duduk berada di tengah-tengah Jun Cheol dan Jin Young. Menyadari jika dirinya telah tertangkap, Orang itu hanya bisa terdiam sedangkan Jun Cheol dan Jin Young berusaha keras untuk mencari informasi yang mungkin bisa memecahkan kasus ini. Sayangnya seseorang ini sangat giat dalam menjalankan tugasnya, dengan terpaksa Jun Cheol mengeraskan usahanya agar dirinya bisa menemukan titik terang. "Saya cukup yakin jika anda adalah salah satu orang terlibat dalam kasus ini jadi anda tidak perlu berbohong pada saya," tutur Jun Cheol tegas. "...," seseorang itu tetap diam. "Anda masih ingin menjalani hidup anda dengan baik bukan? Jadi cobalah katakan informasi mengenai pelaku ini pada kami," ucap Jin Young datar. "...," lagi-lagi seseorang itu masih diam. "Perlukah anda melihat kemarahan saya seperti apa? Masih ingin terdiam seperti ini? Atau ingin mengatakannya sekarang?" tanya Jun Cheol tegas. "...," seseorang itu masih terus diam. Mendengar ucapan Jun Cheol membuatnya Jin Young menenangkannya tapi Jun Cheol tak ingin kehilangan kesempatannya, hingga akhirnya Jun Cheol menekan kedua pipi orang yang masih saja betah berdiam seperti ini dan perlahan Jun Cheol kehilangan kesabarannya. "Anda benar-benar menguji kesabaran saya! Saya beri kesempatan terakhir atau anda tidak akan bisa mengatakan apapun lagi," murka Jun Cheol kesal. Namun sekeras apapun Jun Cheol menekan pipi orang dihadapannya orang itu tetep terdiam dan malah berani mengatakan hal yang seakan-akan seperti teka-teki di mata Jun Cheol, mendengar ucapan dari orang ini seketika memancing emosi Jun Cheol tapi tahan Jin Young. "Dari awal lu emang gak punya kesabaran bukan! Siapa lu ngatur-ngatur gue? Nyatanya lu yang bakal kehilangan hal besar yang gak pernah lu sangka-sangka! Mau liat kayak gimana? Coba aja lu habisi gue pasti lu bakal kehilangan hal yang gak pernah lu bayangin! Karena yang coba lu selidiki bukan hal yang kecil! Lu gak akan menang lawan kita! Inget itu," sahur orang itu kesal. Jin young tak ingin membuat masalah memilih menjauhkan Jun Cheol dari orang itu dan sebisa mungkin Jin Young menenangkan Jun Cheol yang sedang kalut dan terpancing emosinya, entah karena apa Jun Cheol bisa seperti ini. Padahal biasanya Jun Cheol orang yang tenang dan selalu sulit di pancing kemarahannya, sayangnya hari ini Jun Cheol seakan kehilangan kendali dirinya. Melihat hal ini membuat Jin Young menanyakan mengapa Jun Cheol seperti ini dan mereka berdua pun mengobrol, hingga tak sadar seseorang telah melepaskan orang yang sejak tadi tak mengatakan apapun disana. "Anda kenapa Jun? Anda tak biasanya hilang kontrol seperti ini?" tanya Jin Young khawatir. "Sejenak perkataannya menekan ingatan saya pada nona di cafe itu, ucapannya seakan benar akan terjadi atau memang sudah dipersiapkan sejak tadi dan rasanya saya tak bisa menahan diri saya untuk tak memukul orang itu," lirih Jun Cheol kesal. "Maksudnya gimana Jun?" tanya Jin Young tak mengerti. "Sudahlah hal itu kita bahas nanti saja," ujar Jun Cheol lesu. Mendengar ucapan Jun Cheol membuat Jin Young menganggukkan kepalanya mengerti lalu mereka kembali ke tempat dimana mereka mengikat orang yang Jun Cheol pastikan ia jelas terlibat tapi sesampainya disana, mereka berdua kehilangan kata-katanya saat melihat apa yang mereka lihat saat ini. |Bersambung|
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN