Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Malik sesekali melirik Azzura dari kaca spion motor.
Datar dan dingin. Itulah yang ia lihat dari wajah Azzura.
Sebelum ke lapangan tadi, Malik sempat ke toilet ganti baju, terus nggak lama handphonenya bunyi dan itu dari sang kakak yang ngabarin kalau ibu Azzura harus melakukan operasi lagi dikarenakan kondisi beliau kembali kritis.
Makanya dia tadi panik sampai tidak memikirkan hal lain selain memberitahu Azzura. Karena kata sang kakak, nomor handphone Azzura tidak aktif.
Begitu mereka tiba di depan gedung rumah sakit, Azzura melompat turun sampai lupa melepas helm. Malik hanya diam memaklumi kondisi Azzura. Dia tau siapapun bahkan dirinya sekalipun akan melupakan apapun jika berhubungan dengan orang yang paling kita sayang, apalagi ini adalah seo
