JANGAN KEMBALI

1713 Kata

Duk. Akhirnya… akhirnya bisa keluar dari sana biarlah jika orang itu ingin menunggu sang ibu, siapa tau dia penasaran semenderita apa istrinya setelah kepergiannya. Puk.puk.puk. Berapa kali pun Azzura menepuk dadanya, sesak di dalam sana tidak akan pernah hilang begitu saja. Ahh, sudah sesakit ini apa air matanya tidak juga turun? Seberapa kuat pertahanan hati ini sebenarnya? Dia sudah lelah. Tes. Benar seperti ini. Ternyata dia yang mengeringkan tanahnya, dia pulalah yang harus menyiraminya. Kaki pendek Azzura terseok-seok berjalan dengan baik meski sekuat tenaga menahan getaran sejak kehadiran Budi. Begitu tiba di tempat yang memungkinkan untuk mengeluarkan isakan, ia menjatuhkan dirinya, merosot ke bawah kembali menepuk dadanya dan kali ini air matanya perlahan mengalir deras. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN