"Yaang, otakku ngebug masa? Mau ngerefresh juga kuota gak kuat, wifi mati soalnya." Delon tertawa kecil dengernya, Nayla cengengesan memainkan pulpen. "Kan bisa liat punyaku cantik," "Tetep gak bisa, tulisan kamu terlalu cantik sampai terbang-terbang tuh saling kejar-kejaran nggak mau dicontekin. Pyung pyung pyung gitu." "Wkwkwk alasan." "Hehe." "Sini bukunya, aduh bapak Lukman kok bisa punya anak cantik tapi otak setengah gini sih, heran deh." "Iihhh, ayaang mah." "Hahaha maaf canda sayang." Nayla cemberut. Delon ikut cemberut ngeledekin Nayla lalu tertawa tanpa suara dan itu terlihat menyebalkan di mata Nayla. Sementara di meja depan, Angga menoel lengan Malik. "Bro, ini kok konsep dasar nya kayak gini ya? Perasaan udah gue ulang-ulang tetep dapet cara kerja yang ini." kata Ang