Semalaman Argantara berpikir langkah selanjutnya yang harus dia ambil. Melangkah maju sesuai perkataan Mayang dan teman lainnya atau diam di tempat mengabaikan mereka. Pilihan sulit yang tentu saja keduanya memiliki risiko masing-masing. Argantara takut jika dia memilih maju, Audya yang masih bisa dibilang terlalu muda menolaknya. Huh, sebenarnya Argantara belum terlalu yakin dengan perasaannya sendiri. Tapi melihat Naura yang nyaman dengan gadis itu membuat Argantara menimbang keputusan untuk mendekat. “Papa kenapa?” tanya Naura yang bingung melihat Argantara sedari tadi hanya diam tenggelam dalam lamunan. Saat ini mereka berdua tengah duduk sambil menyantap makan paginya. Orang tua Argantara tidak tinggal di rumah ini. Mereka hanya sesekali saja datang untuk menemani cucunya. Atau Naur