Emily mendapat bimbingan dari Rafela selama beberapa jam, terlihat perempuan seusia Emily itu dengan tenang menjelaskan beberapa cara menjadi seorang sekretaris dan tugas yang harus di lakukan. Tak jarang Rafela melontarkan candaan agar Emily tak begitu bosan dengan apa yang ia jelaskan. “Sudah waktunya makan siang, kau ingin ikut denganku?” tanya Rafela. Karena tak punya pilihan untuk menolak, akhirnya Emily pun mengangguk, ia tak enak menolak setelah Rafela memberitahunya cukup banyak hal di hari pertamanya bekerja. Tak jauh dari perusahaan terdapat sebuah restauran dan mereka berdua menuju ke sana, Emily dan Rafela duduk di sebuah tempat dengan satu meja menjadi pembatas di antara mereka. “Berapa usiamu?” tanya Rafela. “Hm, akan memasuki angka dua puluh lima.” Rafela mengangguk pel