JELAS DAPAT DUKUNGAN WINDRIYA

1006 Kata
“Siapa?” tanya Windriya ketika Zul dulu minta agar Windriya bertemu dengan Anya pertama kali. “Dia teman baikku Ma, dia minta ketemu mama,” entah apa maksud Zul membawa selingkuhannya kehadapan sang mama. Apa minta restu agar mereka langgeng dan bahagia? “Ya kalau begitu datang dengan Shita,” begitu waktu itu Windriya mengatakan suruh datang bertiga. “Mana bisa lah Ma kami datang bertiga,” bantah Zul. “Berarti teman baik dalam tanda petik kan?” kata Windriya kali itu. “Ya Mama tahulah maksud aku.” “Lalu bagaimana bila Shita tahu?” Windriya sangat bodoh, dia malah bertanya bagaimana bila menantu sahnya tahu. Bukan memarahi anaknya untuk tak melakukan hal yang salah. Dia harusnya mengingatkan kalau kehidupan mereka berubah karena pernikahan Zul dan Shita. Mengapa malah Zul akan merusaknya. “Nggak bakal tahu lah Ma. Sudah tenang saja. Shita nggak akan tahu.” Karena dipastikan oleh Zul bahwa Shita nggak akan tahu itulah maka kedua orang tua Zul terutama Windriya mau bertemu dengan Anya dan pada pertemuan pertama mereka sudah diberi upeti oleh Anya sehingga membuat mereka sangat senang padanya. Mereka lupa bahwa Shita memberikan jumlah yang rutin tiap bulan baik untuk makan mau pun kesehatan dan kuliah kedua anak mereka. Sekarang dua anak mereka tidak mau kuliah lagi begitu mengetahui kelakuan kakaknya pasti mereka nanti akan disorot di kampus karena tidak mungkin berita itu tidak sampai ke kampus. Walau sekarang hanya ada di keluarga besar tapi pasti akan terekspos terlebih sekarang motor mereka masing-masing sudah diambil oleh Shita. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ ‘Wah ibu Shita baru keluar makan malam Bu?” tanya seorang wartawan senior yang sudah beberapa kali mewawancarai Shita. “Wow kalian sedang meliput apa?” Shita malah balik bertanya. “Barusan ada acara lomba di lantai 17 Bu. Jadi kami habis meliput di sana.” “Mbak. Tolong antarkan wartawan ini ke ruangan yang di sewa atas nama Zul. Saya istrinya biarkan mereka ke sana ya,” kata Shita pada penjaga pintu dan saya sudah membayarkan semua koq Mbak. Ini bill-nya sudah saya bayarkan. Jadi biarkan wartawan ke sana untuk ngobrol dengan suami saya.” “Ada apa di ruangan itu Bu?” tanya wartawan. “Di sana ada pasangan selingkuh dan kedua orang tuanya. Kalian korek saja intinya putri dari orang yang di sana selingkuh dengan suami saya. Kalian lacak di sana sebelum mereka keluar,” bisik Shita. Tentu saja tiga wartawan tersebut langsung semangat diberi info seperti itu ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Zul, Anya, Wira dan Gantari bingung ada orang mengetuk pintu ruang makan mereka. “Silakan masuk,” kata Gantari, dia mengira pelayan masih minta bayaran padahal tadi sudah dibayar oleh Shita. “Tuan Zul. Wow rupanya Anda selingkuh dengan putri dari Mr Ekawira. Selamat ya Pak Ekawira. Anda akan punya menantu sisa dari ibu Shita. Mereka membuat rekaman. Di ruangan tersebut hanya ada mereka berempat. “Benar yang ibu Shita bilang ya, ternyata suaminya selingkuh dengan anak dari tuan Ekawira. Kita langsung ada di live streaming nih Pak Zul. Jadi kalau Bapak mau marah-marah atau ngambil kamera kami dan membanting ini sudah terpasang di live streaming Pak.” “Silakan Mr Wira, apa yang Anda akan katakan dengan pernyataan ibu Shita bahwa suaminya memergoki anak Anda adalah selingkuhan suaminya?” Gantari langsung menutup wajahnya. Dia sangat malu, sedang Anya tak bisa berkata-kata, hanya bisa menangis. “Keluar kalian! Keluaaaaaaaaar!” teriak Zul. “Anda sudah ketahuan selingkuh dan Anda teriak-teriak Pak? PercuMa, Pak. Ini live. Bapak akan tambah ngetop kalau Bapak teriak seperti itu,” kata wartawan. “Keluaaar!” teriak Zul lalu mendorong tiga orang tersebut dan menutup pintunya. Zul dan Anya benar-benar tak percaya mereka langsung jatuh di palung yang sangat dalam seperti ini. Padahal mereka tak pernah berpikir akan mengalami hal ini. Live streaming tersebut juga dilihat oleh keluarga Zul juga teman-teman dari Andi dan Age, keluarga besar Zul semuanya menonton live streaming tersebut juga rekanan dari Ekawira. Semuanya melihat bahwa putri tunggal Ekawira ternyata adalah selingkuhan dari suami Akshita Eshvarya Abhimata. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Shita sendiri tak berani pulang ke rumahnya karena dia pasti akan dikejar oleh wartawan. Sejak malam ini kedua orang tuanya sudah dipersiapkan jangan sampai ada di rumah. Tadi secara garis besar Shita sudah memberitahu akan membuka suatu kebusukan di perusahaan. Shita tidak bilang bahwa ada perselingkuhan Zul. Tapi setelah semua selesai tadi kita mengirim video Zul hanya ke kedua orang tuanya. Padahal tadi dia bilang pada Wira dan Gantari semua video sudah diketahui oleh ayahnya. Padahal belum, kalau ayahnya sudah tahu sebelum mereka bertemu makan malam pasti sejak kemarin Wira dan Zul sudah hancur. Tapi Shita memang tidak melakukan hal itu ke ayahnya. Kalau ke pengacaranya iya. Kalau ke orang lain belum. Bohong besar kalau dia bilang sudah ada backup di stasiun TV dan segala macamnya. Hanya ada satu di pengacaranya saja dan satu file di back up-an dia serta yang di HP dia. Shita mematikan ponselnya dia nyalakan nomor ponsel cadangan. ‘Untuk sementara aku pakai nomor ini Yah, Bun, aku kasih tahu biar kalian nggak cari aku. Aku tidak mau diganggu. Pasti semua orang akan cari aku. Aku bukan mau menghindar tapi aku ingin tenang dulu.’ ‘Ayah sudah lihat kan tadi juga ada live streaming di televisi. Jadi aku menghindar dulu Yah. Aku ada di apartemen temanku. Aku nggak ke mana-mana kok. Tenang saja ayah sama bunda jaga diri. Pasti besok dikerebuti wartawan.’ ‘Jadi kalau mau ke kantor ya pakai penyamaran lah atau bisa juga bikin janji press conference, biar semua tahu bagaimana pandangan ayah dan bunda. Katakan saja apa yang ayah dan bunda ingin katakan. Aku nggak akan atur apa pun. Yang pasti aku sudah usir orang tua Zul dari rumah milikku itu. Aku sudah ambil dua mobilku di mereka. Aku sudah ambil dua motorku di mereka dan aku sudah membekukan tabungan yang selama ini aku berikan.’ ‘Kalau untuk kartu kredit aku biarkan karena mereka harus membayarnya. Itu wajib dan aku juga kasih tenggang waktu tiga hari agar Zul mengembalikan penggunaan uang kantor juga uang pribadi aku yang dia gunakan buat berfoya-foya dengan putri konglomerat itu.’
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN