Edo berjalan sembari memegangi pergelangan tangan Amara dengan sedikit kencang. Memaksa Amara untuk segera pergi. Mereka berdua keluar dari restoran dan berjalan menuju mobil Edo saat ini. "Lepaskan, Do!" Amara menghempaskan tangannya yang akhirnya terlepas dari pegangan Edo. Edo pun terhenti berjalan. Ia membalikkan badannya dan melihat Amara. "Kenapa kamu membawaku pergi?!" tanya Amara dengan setengah emosi. "Am! Apa kamu tidak sadar?! Semua orang di dalam restoran melihat kita?!" sentak Edo. Amara tercekat mendengar Edo berbicara dengan menggunakan nada tinggi itu. "Do, baru kali ini kamu membentakku seperti ini? Ada apa denganmu?!" Amara justru lebih meninggikan nada bicaranya. Edo mengalihkan pandangan dan mendesah kasar. "Cukup, Am! Kita ke mobil sekarang juga!" Edo kemba