Bab.7 Apa Urusanmu

717 Kata
  Melihat Krisna dan Budi muncul, Linda berlinang air mata dan menangis sesenggukan.   "Ayah, Krisna, jangan salahkan Sheila, dia sedang dalam kondisi buruk, tak apa jika dia menamparku. Oh ya, ayah, tolong bujuk Sheila, dia menolak untuk pulang, dia bilang merasa jijik jika melihat keluarga kita."   Linda si p*****r ini bukan penjahat biasa, dia bahkan menerima tamparan dari Sheila.   Benar saja setelah Budi mendengarkan perkataannya wajahnya tampak kecewa, "Tak kusangka kau begitu kejam, karena kau sudah bilang begitu, jangan pernah pulang ke rumah!"   Ketika Krisna melihat bekas tamparan di wajah Linda wajahnya tampak begitu kesal.   "Sheila, berapa kali harus kukatakan padamu, aku menyukai Linda lebih dulu, ini semua tak ada hubungannya dengan Linda, kamu tak bisa merubah segalanya dengan masalah yang kamu buat!"   Ini kali pertamanya Sheila melihat Krisna setelah Krisna memeluk Linda, melihat Krisna membela Linda, Sheila semakin merasa tertekan dan marah.   Hubungannya dengan Krisna selama 4 tahun, tidak terjadi dalam semalam.   Kaki Krisna terluka dalam sebuah kecelakaan mobil, semua orang mengira dia akan menjadi orang cacat, dialah yang merawatnya siang dan malam, memberikan dokter terbaik untuknya, membuatkan makanan bergizi untuknya, menemaninya rehabilitasi setiap hari.   Sekarang dengan kondisinya yang sudah sehat, Krisna melupakan apa yang telah dia lakukan, bahkan berpacaran dengan Linda di belakangnya.   Kelinci pun tahu untuk tidak memakan rumput di tepi sarang, Krisna bahkan lebih buruk dari kelinci.   4 tahun menjalin hubungan, semuanya sia-sia, Sheila merasa dirinya tak layak.   Dia hendak mendorongnya dengan keras, berkata bahwa dirinya tak jarang menipu b******n, tapi bibirnya bergetar karena saking marahnya, sepatah katapun tak bisa diucapkan.   Lukas yang sedang mendorong pintu melihat kejadian di lobi hotel, melihat begitu menyedihkannya Sheila yang sedang menangis, dia merasa tercekik.   Melihat pengawal yang ada di belakangnya, "Aku tak mau melihat orang-orang itu di sini lagi!"   Pengawal itu paham, mengeluarkan ponsel lalu menghubungi seseorang, lalu manajer hotel keluar bersama dengan beberapa satpam.   Dia langsung menghampiri Krisna dan Budi, "Kalian membuat keributan di lobi! Kalian tidak diterima di sini, tolong segera pergi dari tempat ini!"   "Apa? Kami datang ke sini untuk makan malam, kami adalah tamu VIP di sini, kalian memperlakukan tamu VIP seperti ini?"   Ini pertama kalinya seseorang mengusir Krisna seperti ini, raut wajahnya berubah menjadi marah.   "PT. Makmur kami tidak menerima orang yang tidak memenuhi kualifikasi, status VIP milikmu akan dibatalkan, silakan segera tinggalkan tempat ini!" Kata manajer hotel tanpa belas kasihan.   Setelah mengawal Krisna keluar dia menunjuk ke arah Sheila sambil bertanya, "Bagaimana bisa dia tetap di sini? Hal seperti ini bahkan bisa masuk ke hotel kalian, ada apa dengan kalian?"   Melihat manajer hotel Makmur berbicara begitu kejam dan tidak memberi pengecualian pada Krisna dan Budi sama sekali, Sheila merasa sedikit lebih lega.   Hotel Makmur ini bukan hotel yang abal-abal di Jakarta, bahkan orang seperti Budi dan Krisna saja diusir, jelas-jelas dia tak layak tetap berada di sini.   Dia berbalik untuk pergi, tapi siapa sangka manajer hotel mencegahnya.   "Nona Santoso, makan malam di Aula Sakura sudah siap, silakan Anda ikuti saya!"   Melihat sikap hormat manajer hotel terhadap Sheila, membuat Krisna dan Budi tercengang.   Linda tak tahan lagi, "Dia baru saja membuat keributan di sini, kenapa kalian tak mengusirnya?"   "Kenapa? Karena bos kami yang memintanya untuk tinggal?" Manajer hotel memandang Linda dengan tatapan jijik, "Apa urusanmu? Beraninya kau mempertanyakan keputusan bos kami?"   Bos kalian? Krisna dan Budi saling pandang, yang diketahui dari pemilik Hotel Makmur hanya namanya saja dan belum pernah menemuinya, juga keduanya tak pernah menyinggung perasaannya, kenapa dia menargetkan mereka berdua?   Juga bagaimana bisa Sheila mengenal bos PT. Makmur itu?   Krina dan Budi masih belum paham, mereka berdua pergi bersama Linda dan ibunya.   Rombongan itu berjalan menuju pintu gerbang, terdengar manajer hotel memerintahkan pihak keamanan.   "Bos berkata, ini adalah tempat resmi, orang kotor dan anjing dilarang masuk, hal itu sudah jelas bagiku, kelak orang-orang ini tidak boleh masuk lagi ke tempat ini, paham?"   Bahkan dibandingkan dengan anjing, Krisna begitu marah hingga hampir naik pitam, tapi tak ada yang bisa dia lakukan.   Lagi pula bos PT. Makmur bukanlah seseorang yang bisa mereka singgung.   Linda tak mengharapkan perubahan seperti ini terjadi, kenapa Sheila bisa kenal bos PT. Makmur?   Manajer hotel baru saja mengatakan bahwa makan malam sudah siap di Aula Sakura, dia belum pernah ke Aula Sakura untuk makan malam, tapi dia tahu bahwa Aula Sakura adalah ruangan paling mahal dan mewah di Hotel Makmur.   Sheila si w************n ini sangat beruntung bukan?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN