BAB 31

1734 Kata

“M—maksudku, bagus ‘gak, Mas?” Rinai mengulangi kalimatnya seraya mengalihkan pandangannya pada Satrio. Tatapan dari Satrio dan Angel lah yang akhirnya membuat Rinai sadar di mana mereka berada kini. Satrio tersenyum, mengangguk dan mengacungkan dua jempolnya. Meskipun hatinya sempat bingung dengan kekajadian yang janggal tadi. Satrio dan Wira pun bergantian berganti kemeja kerja mereka dengan kemeja lengan pendek dengan motif senada dengan yang Rinai gunakan. Satrio menatap tak terima ketika Wira berjalan mendauhuluinya ke mobil. Kenapa lelaki itu menyamai motif pakaian wanita yang disukainya. Namun tak lagi banyak berdebat, gak enak. Kedua orang dewasa itu kini tampak tak lebih daripada dua anak kecil yang berebut mainan. Dia saling menilik dalam diam. Pikiran Satrio penuh tanya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN