Jawaban Rian

1603 Kata

“Silahkan dicicipi, Om. Kebetulan tadi pagi kami berdua dari rumah umi dan umi menyuruh kami membawa cake ini,” ucap Dian tiba-tiba. Gadis itu sudah menyuguhkan beberapa potong cake cokelat di atas meja. Tidak hanya cake saja, tapi ada camilan kering juga di sana. Rian langsung menatap tajam kembarannya itu seraya membelalakkan mata. Ia tidak suka mendengar Dian membicarakan Windy di depan Putra. Dian langsung salah tingkah. Ia terdiam. “Jadi cake cokelat ini buatan umi ya?” tanya Putra. Pria itu mengambil sepotong, ia nikmati cake itu. Cokelat yang ada di bagian dalam lumer di mulutnya. “Hhmm … Masyaa Allah, sangat enak,” ucap Putra. “Sebenarnya cake ini bukan umi yang buat, Om. Tapi kemarin umi membelinya,” ucap Dian. “Owh begitu ya … Pantas saja lumer, hehehe ….” Dian dan Rian sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN