"Hiks… dasar tidak berperasaan. Sudah tahu aku kayak gini gara-gara kamu. Masih saja orang menyebalkan sepertimu meledekku!" Rengek Nabila. Sejak kapan mereka jadi sedekat itu, sampai tahap dimana Nabila merengek di pelukan Zidan? Entahlah, Nabila sendiri tidak bisa memikirkan sejak kapan dia jadi bersikap terbuka pada pria berwajah datar dan songong itu. Otaknya saat ini bahkan tidak bisa mencerna baik-baik apa yang sedang terjadi. Nabila hanya merasa senang bermanja-manja saat ini pada pria songong di pelukannya itu. "Sudahlah, berhenti merengek. Air liur mu bahkan sampai membasahi bajuku. Nabila... maaf, sudah membuatmu khawatir." Ucap Zidan lirih di akhir kalimatnya demi menenangkan Nabila yang cengeng di depannya. Sikap dan pikirannya barusan yang tidak sejalan, seketika Zidan me