Hati Nabila masih di selimuti kegelisahan. Suara kepanikan yang terakhir kali di dengarnya dari David masih membayang-bayangi pikirannya, hingga Nabila tidak sadar bahwa berkali-kali dia di perhatikan oleh Dereck. Perjalanan yang tiada henti juga mempengaruhi kondisi fisiknya hingga mengundang rasa khawatir dari Dereck. Maklum saja, medan yang terjal dengan peralatan seadanya, tidak ada bedanya dengan mendaki gunung tertinggi di Indonesia. Meski seorang ahli bela diri sekalipun pasti akan merasakan lelah. Apalagi waktu yang di butuhkan tidak sedikit, membuat beberapa orang menarik nafas panjang. "Adik ipar, apa kau tidak lelah?" tanya Dereck, dia menoleh pada Nabila yang terlihat sudah kelelahan, keringat sudah membasahi wajah, serta nafasnya semakin memburu. Nabila terkejut dengan per