Chap 7. Apakah ini Sebuah Takdir?!

751 Kata
"Aku takkan tertipu olehmu untuk yang kedua kalinya. Kaki ini Kau menang! Kau tidak mau memberitahu apa hubunganmu dengan Mr. A, tidak masalah! Aku dapat mencari tahu dengan caraku sendiri. Sampai jumpa!". Kata Nabila. Dia berlari melompat melewati jendela samping Villa dan menghilang dari pandangan Mr. ZK "Gadis agresif, aku pasti akan mendapatkanmu! Kau ada dalam genggamanku!". Gumam Mr. ZK Nabila menjauh dari Villa untuk kembali menemui anggota SSIA lainnya. Meski misi ini terbilang gagal, tapi tidak sepenuhnya benar. Kali ini Nabila mendapat Informasi penting mengenai Mr. ZK yang memiliki hubungan dengan Mr. A sang penguasa dunia bawah. Nabila mengaktifkan alat komunikasi yang ada di telinganya. Dia akan langsung terhubung dengan David yang masih berada di lokasi bawah tanah.  "Vid, Bagaimana keadaan disana?. Aku sudah bertemu dengan Mr. ZK, meski sempat adu beladiri tapi dia melepasku begitu saja. Dia pasti memiliki biat terselubung". "Nabil, apa kau baik-baik saja? Mengapa kau begitu nekad untuk menemuinya sendiri!". Tanya David khawatir. "Kondisi disini seperti dugaan, tidak ada apapun selain anggota The Darkness yang berjaga untuk mengecoh. Kami sempat mengalami baku tembak dan berhasil meringkus anggota The Darkness yang masih hidup". "Katakan pada Letnan Joko, kita lebih baik kembali ke markas! Urusan dengan Mr. ZK untuk hari ini selesai sampai disini". Di kegelapan malam, Nabila menyusuri hutan dan kembali ke tempat pertama kali berpisah, disana sudah ada anggota lain dan tawanan anggota The Darkness untuk di interogasi. Semua anggota sudah berkumpul, dan sudah ada bantuan dari Markas 2 mobil untuk membawa para tawanan. Karena hari semakin larut, dan banyak dari mereka yang terluka, 4 mobil kembali ke Markas secepatnya. Markas SSIA, Jakarta Sesampainya mobil di markas, semua tawanan di bawa ke penjara untuk di tindak lanjuti. Sedangkan anggota yang terluka segera mendapat pertolongan. Letnan Joko yang mengetahui Nabila telah bertemu Mr. ZK menemuinya di sebuah ruangan bersama David. "Letnan, ada perlu apa anda menemui saya disini?". Tanya Nabil, dia memandang Letnan Joko dan David "Nabil, Katakan! Mengapa kamu menemui musuh seorang diri? Apa kamu sudah melupakan syarat menjalankan misi?". Tanya Letnan Joko tegas. Dia terlihat marah pada Nabil "Jawab Letnan! Saya akui saya salah. Awalnya saya hanya ingin mengintai, tapi tidak disangka penjaga memergoki saya dan mengakibatkan terjadinya adu tembak dan tertangkap oleh Mr. ZK. Satu hal lagi Letnan, saya tidak sengaja mencuri dengar bahwa Mr. ZK melakukan transaksi dengan Mr. Clark adalah untuk mendapatkan informasi mengenai Jark Wilson yang mendalat kedudukan sebagai Ketua Black Cat dari Mr. A sang penguasa dunia bawah". Letnan Joko dan David menyimak, mereka seperti paham dengan situasi yang terjadi. "Baik, aku tidak akan mempermasalahkan lagi. Mengenai apa yang kamu katakan, David akan menyelidikinya. Saya akan memberitahu Markas pusat dan menghubungkannya dengan Data yang sudah di dapatkan. Nabil, kamu boleh kembali". Nabila keluar dari Markas dan kembali ke perumahan tempat dia tinggal. *** Mansion Pribadi Zidan Kenward Setelah transaksi dengan Mr. Clark dan pertemuan terakhirnya dengan Nabila, Zidan memerintahkan Anggotanya untuk kembali ke Markas. Dia sendiri kembali ke Mansion dan meminta Alice dan Edward untuk mempelajari Dokumen yang didapat dari Mr. Clark. Di kamar pribadi yang berada di lantai 2, Zidan membersihkan diri dan turun untuk makan malam yang sudah pelayan siapkan. "Pelayan, Katakan pada Sekretaris Dean untuk menyiapkan Jadwal hari esok". Perintah Zidan. "Baik Tuan Muda. Maaf Tuan Muda.. Sebelum berangkat ke Inggris, ada pesan dari Tuan Besar dan Nyonya Besar agar Tuan Muda sering mengunjungi Nona Nabila. Jika sampai Nona Nabila merasa tidak nyaman atau di perlakukan tidak adil. Maka hak atas apa yang Tuan Besar janjikan akan dialihkan menjadi milik Nona Nabila". Kata pelayan dengan gemetar Braak!  Zidan terlihat emosi dan menggebrak meja makan, seluruh Pelayan menunduk ketakutan melihat ekspresi yang di tunjukkan Zidan. "Huft! Ayah.. Ibu.. Apa kalian sedang menguji kesabaranku! Tunggu sampai aku tahu yang sebenarnya, aku tidak akan sejinak ini". Zidan meninggalkan ruang makan tanpa menyentuh makanan sedikitpun. Dia kembali ke kamar dengan emosi yang masih memuncak. Di kamar, Zidan membuka laci meja dan mengambil sebuah foto dirinya bersama seorang wanita. Zidan meraba foto tersebut, dan memperhatikan wajah wanita yang ada didalamnya. "Sudah 5 tahun berlalu, Apakah kamu benar-benar sudah tiada Eleana?. Siapa sebenarnya Mr. A yang telah merebutmu dari tanganku? Katakan Eleana! Katakan kalau kamu masih hidup dan menungguku. Aku benar-benar merindukanmu". Gumam Zidan. Zidan yang selalu terlihat dingin memperlihatkan wajah menyedihkannya didepan sebuah foto. Jika menyangkut wanita bernama Eleana, semua orang akan diam seolah tidak mengetahui apapun. Nama Eleana Wilson adalah hal tabu untuk di ungkit atau di ungkap. Jika ada yang menyebut namanya meski hanya sekali, Zidan tidak segan untuk menghabisinya saat itu juga! Apakah ini sebuah takdir, tidakkah itu akan berat bagi Nabila?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN