Bukannya terketuk hatinya oleh pertanyaan Zidan barusan, tapi sebaliknya, Nabila justru merasa geram. 'Mudah sekali mulutnya menanyakan pertanyaan itu?! Apakah dia tidak ingat, beberapa waktu yang lalu baru saja merendahkanku. Zidan, kau benar-benar tidak pernah mengerti hati wanita yah!!' Nabila mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Zidan yang saat ini tepat berada di depan wajahnya. Bukan karena tidak berani menjawab pertanyaan yang Zidan lemparkan, hanya saja Nabila takut tatapan mata Zidan akan mempengaruhi pikirannya dan merubah jawaban dari pertanyaan Zidan. Nabila sendiri tidak memahami dirinya, mengapa bisa terhipnotis jika memandang dua retina mata Zidan? Baginya, tatapan Zidan itu adalah musibah hatinya. Semakin dalam melihat, maka semakin dalam pula Nabila jatuh. "K