Strawberry 17

1021 Kata

Sebastian tidak ingin membangunkan gadis itu dan memilih duduk di lantai samping ranjangnya sambil memandang Clara. Pria itu pun kembali berpikir kenapa dia bisa menyukai gadis mungil ini. Ia menatap wajah Clara cukup lama sebelum mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar Clara. Warna yang mencolok di kamar itu hanyalah pita merah yang biasa dipakai Clara dan tergeletak di atas meja riasnya. Aksesoris rambut lainnya terlihat mengilap. Sebastian mengernyit karena hanya pita merah itu yang nampak lusuh dibanding jepit rambut lainnya. Nampaknya Clara lebih sering menggunakan pita itu. Pandangan Sebastian kembali ke wajah Clara. Ia merasa tidak bosan memandang wajah mungil itu. Hampir lima belas menit, Sebastian tidak bergeming dari tempatnya hingga tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN