Bab 6

2559 Kata
HAPPY READING *** Maikel mengusap wajahnya dengan tangan, ia menatap beberapa akun gossip di i********:, stasiun TV swasta maupun berbagai macam artikel yang ditulis oleh jurnalis. Mereka membuat berbagai kumpul artikel tentang video syur terbaru hari ini. Maikel masih memperhatikan beberapa artikel baru bermunculan dan banyak orang tahu siapa dirinya. Ia membaca sebuah artikel di salah satu platform yang di gandrungi oleh akun gossip terkenal. Deretan Fakta Tentang Maikel Timothy Pemilik Dari Summercon Pria kelahiran Jakarta ini terlahir dari keluarga tepandang di Jakarta. Salah satu putra terbaik bangsa, lulusan Yale University mendapat gelar insinyur. Berbisnis sesuai dengan bidangnya, membangun bisnis sendiri. Bisnis pertamanya yaitu menggarap pusat perbelanjaan yang bernama Summercon Mall di Jakarta Utara. Perusahaannya sekarang sudah menjadi terbuka dan mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pernah pacaran dengan artis ternama yaitu Pevita dan Raisa. Maikel membaca komentar, Media : Aduh min Aduh, kalau cowoknya model gini sekelas artis ternama juga nggak bakalan nolak, apalagi model Rara. Annie : OMG, sumpah parah gila nih cowok. Cewek mana yang nggak mau bobo sama doi. Arseno : Gue liat tuh video masih trailer doang, gue perlu full video nya. Jenny : Sumpah gokil, fiks mereka lagi pacaran. Fans_Rara : Rara memang demen sama pengusaha yak. Mainnya sama nggak kaleng-kaleng. Donny : Masa sih? Gue cek google, gila orang terkaya ke-40, asem mainan orang tajir ini mah. Ummi : Belum klarifikasi, no coment. Bang_Bang : Mainnya di kamar hotel nomor 1, gue tau tempatnya. Dewari : Masih seputar 20 detik. Amel : Salfok sama Maikel. Rara memang doyan sama yang tajir melintir. Maikel kembali menatap beberapa artikel tentang dirinya di sana. Viral Pemilik dari Summercon Terkena Skandal Video Syur. Netizen Menunggu Konfirmasi Rara Adora dan Maikel. Maikel menyesap bir bintang dan memandang ke arah layar leptop, mengecek beranda google sudah dipenuhi oleh artikelnya. Maikel menaruh ponselnya di telinga, ia menunggu sang pemilik ponsel mengangkat panggilannya. Suara ponsel itupun terangkat. “Iya Maikel,” ucap Harvey dibalik speaker ponselnya. Tadi ia meminta bantuan kepada Harvey untuk menghapus seluruh situs video yang sudah tersebar di media. “Bagaimana? Sudah?” Tanya Maikel. “Iya ini IT udah coba bantu, beberapa situs udah selesai di blokir, tinggal dua situs lagi yang masih proses. Mungkin beberapa menit lagi beres. Oiya Armand udah tau masalah situs lo?” Tanya Harvey. “Bukannya dia lagi di Kilang?” Ucap Maikel. “Udah balik sih kayaknya. Coba aja hubungin, mungkin dia lagi di Jakarta.” “Oke nanti aku hubungin dia.” Maikel kembali menatap ke arah layar ponsel, ia membuka akun youtube nya. Ia kalau mengklik Video Rara 20 detik dan pencarianpun dapat. Ia melihat dirinya dan Rara di sana, videonya masih menyebar. Oh God, ia yakin video itu tidak akan berhenti menyebar hingga ia klarifikasi. Banyak sekali menemukan komentar negative atas video itu. Maikel menyandarkan punggungnya di sofa, ia menatap langit-langit menatap lampu Kristal. Ia menaruh ponsel di telinga, ia menunggu sang pemilik ponsel mengangkat panggilannya. “Iya halo, Maikel?” Ucap seorang berat dibalik speakernya. “Lo ada di mana?” tanya Maikel to the point. “Gue ada di Jakarta.” Maikel menarik nafas, “Tolongin gue, ribet nih masalahnya.” “Masalahnya kenapa?” tanya Armand. “Gue terjebak nih, bantu gue. Kepala gue buntu banget,” “Terjebak gimana?” “Gue samalam ke Fable. Gue kenalan sama artis namanya Rara Adora,” “Terus,” Armand masih tenang mendengarkan Maikel menyelesaikan pembicaraanya. Siapa yang tidak kenal Rara Adora, artis cantik dan multitalenta, memiliki fans jutaan. “Foto-foto dan video gue tidur sama Rara tersebar di seluruh media, twitter, telegram, facabook, IG.” “Video bokep?” “Iya.” “b*****t !” Armand menahan geram. Armand mengepal tangan hingga buku-buku tangannya memutih. “Tolong gue, gue udah pusing banget nih.” “Buntu banget otak gue !” Armand memejamkan mata sejenak, ia menarik nafas panjang. Ia lalu mengusap wajahnya dengan tangan, “Lo di mana?” “Gue di rumah?” “Rumah lo banyak Maikel !” “Puri Indah.” “Oke, gue ke sana sekarang,” ucap Armand, ia lalu mematikan sambungan telfonnya. Inginnya menghajar habis-habisan pria b******k itu. Sambungan telfon pun berhenti begitu saja. Maikel menatap ke arah layar ponsel, ia memandang akun i********: Rara. Akun itu sudah terverifikasi centang biru oleh pihak i********: sudah memiliki 967 postingan dan 4 juta pengikut. Di sana terdapat akun bisnis bertulisan musisi terdapat akun kontak manager dan admin. Wajah cantik itu menghasi akun instagramnya yang diambil secara selfie maupun di studio. Ia akui bahwa Rara Adora itu cantik, wajah itu mirip penyanyi pendatang baru bernama Marion Jola bahkan digadang-gadang wajah mereka hampir sama. Namun kulit Rara sangat putih dan lebih kurus, ah ya ia ingat Rara itu mirip Ririn Eka Wati, artis cantik memiliki anak satu yang sudah dinikahi oleh aktor ternama. Namun Rara Adora versi lebih muda, wajahnya angelic dan pembawaanya tenang. Wanita itu jarang sekali diterpa gossip kecuali kemarin dia disangka menjadi orang ketiga hubungan Anya dan Bimo. Rara Adora menurutnya tidak buruk, dia sangat cantik dan berbakat. Namun sayang namanya menjadi tercemar dengan kasus ini, sangat disayangkan menurutnya dan karirnya mungkin akan meredup beberapa bulan ini. Maikel menyesap kembali Bir nya, berdiri membuang botol kaleng bir itu ke dalam tong sampah. Suara ponselnya bergetar, ia memandang ke arah layar ponsel “Mama Calling,” Maikel sudah menduga pasti orang tuanya menghubunginya menanyakan prihal tentang video dirinya dan Rara yang sudah tersebar luas. Maikel menggeser tombol hijau pada layar. “Iya halo ma,” ucap Maikel, ia mengambil beberapa botol kaleng bir di dalam kulkas dan membawanya ke meja. “Mama sudah lihat video kamu dan Rara ! Bagaimana bisa kamu berbuat seperti itu Maikel !” “Ya, Maikel nggak tau ma siapa yang rekam. Tiba-tiba ada gituan, Maikel juga korban di sini.” “Kamu bener-bener keterlaluan ya !” Maikel menarik nafas, “Terus, gimana dong ma, udah tersebar gitu. Maikel juga pusing banget, ini lagi minta bantuan sama Harvey dan Armand buat cari solusi.” “Enggak ada solusi yang paling bijak selain kamu nikahin dia, Maikel.” “Oh Jesus, jadi aku nikahin dia? Maksud mama nikahin Rara?” “Iya itu harus, kamu berani berbuat, dan kamu juga harus berani bertanggung jawab.” “Mama, ini Jakarta. Gaya pacaran seperti ini udah biasa, apalagi aku hidup dulunya di Amerika. Sama mantan-mantanku juga begitu. Nggak ada yang harus dipermasalahin, cuma ML biasa kan.” “Mama nggak mau tau, kamu harus nikah sama Rara. Kamu udah buat nama keluarga tercemar Maikel.” “No, nggak ada yang tahu keluarga kita mama.” “Kamu pacaran sama Rara?” “Enggak, aku nggak pacaran mama. Just one night stand, aku kenal dia baru semalam. Aku juga nggak mau nikah, nggak ada pernikahan dalam kamus aku ma.” “Kamu harus nikah Maikel !” “Oh God, enggak bisa ma !Menikah itu perlu pemikiran yang matang, aku juga nggak mau nikah cepet-cepet. Aku butuh kebebasan.” “Tapi kamu sudah tidur dengan dia Maikel, disaksikan oleh seluruh Indonesia. Mama nggak mau tau, pokoknya kamu nikahin Rara secepatnya.” “Ma, aku sama Rara …” “Nikahin dia Maikel !” Maikel tidak tahu akan berkata apa, mendengar mama menyuruhnya menikahi Rara, “Mama …” “Kalau kamu nggak nikahin dia, jangan pernah ke rumah lagi.” “What ! Aku dikeluarin dari rumah?” “Enggak dikeluarin dari rumah, tapi langsung keluar dari keluarga kita. Udah buat mama dan papa malu. Mama dan papa nggak pernah mengajarkan kalian tidak bertanggung jawab.” “Mama bercanda kan !” “Enggak, ini ada papa juga di samping mama.” “Oke, oke ! Aku minta solusi dulu ma dari Armand dan Harvey.” Sambunganpun terputus begitu saja. Seketika kepalanya pusing memikirakn perkataan mama yang harus menikahi wanita bernama Rara. Solusi kasus ini tidak harus menikah kan? Bahkan Harvey dan Armand masih belum menikah, tidak etis rasanya jika ia duluan menikah. Beberapa menit kemudian ia mendengar suara mobil masuk. Maikel melangkah menuju ke arah pintu utama ia lalu membuka pintu. Ia menatap Armand, Armand tidak sendiri melainkan bersama kekasihnya. “Masuk,” ucap Maikel memperlebar daun pintu. Ia menatap Armand sudah masuk ke dalam, lalu ia menutup pintunya kembali. “Mama dan papa bagaimana? Udah tau?” Tanya Armand langsung ke topik utama. Maikel mengangguk, “Iya udah,” “Harvey?” “Sudah juga. Dia bantu gue buat hentikan link yang ada di telegram, sss, twitter dan google. Tapi dia masih belum bisa menghentikan video yang sudah di download masyarakat luas,” “Rara itu pacar lo?” tanya Armand penasaran. “Bukanlah, baru kenal di bar kemarin,” ucap Maikel. “Berarti, one nigt stand?” ucap Armand to the point. Maikel mengangguk, “Seperti itulah.” “Lo minum kemarin?” “Iya, tapi nggak sampe mabok, gue masih sadarlah.” “Rara bagaimana?” Maikel mengedikan bahu, “Enggak tau.” “Gue masih belum ngubungin dia lagi. Kalau dibilang malu ya malu banget lah, secara dia artis, yang punya nama dia. Kalau gue kan orang biasa, fansnya dia seluruh Indo, jutaan malah. Ya, tadi siang gue nelfon dia, itu juga gue cari nomor dia di IG. Ngontak dulu sama managernya, dia cuma nangi dan panik. Gue juga nggak tau solusinya gimana, sumpah pusing gue.” Armand menatap Maikel lagi, ia menarik nafas dalam-dalam, “Lo minta saran gue kan?” “Iya.” Armand menarik nafas panjang, menatap suadaranya itu, “Saran gue, lo sama Rara nikah lansung. Setidaknya tanggapan masyarakat lo ML sama pasangan sendiri, bukan free sexs. Bilang aja lo sama dia udah tunangan atau udah pacaran lama. Pandai-pandai lo drama. Jadi nama Rara dan lo nggak jelek-jelek amat, walau udah jelek banget di mata Masyarakat.” “Gue tau hukum, penyebar dan pemain video sexs masuk ke dalam pasal 45 ayat 1 UU no. 19, tentang ITE. Lo udah masuk daftar pelanggaran asusila dan pornografi.” Maikel yang mendengar itu lalu menelan ludah, memandang Armand. ia tahu bahwa itu sudah masuk ke ranah hukum dan menjadi santapan masyarakat umum. “Urusan kepolisian nanti gue yang urus, palingan berapa ratus juta aja kan, paling mahal ya 1 M, biar lo nggak masuk sel.” “Kuasa hukum lo, kuasa hukum gue dan Harvey. Bawa deh suruh semua rundingin ini. Pasti bakalan rembet ke hukum-hukum.” Maikel mengusap wajahnya dengan tangan, “Gue mau minta bantuan Alan juga sih,” ucap Maikel. Ia tahu bahwa Alan adalah pengecara terkenal yang biasa menangani kasus-kasus para artis, dan dia selalu memenangkannya. Armand menarik nafas panjang, “Bukan masalah Rara nya sih menurut gue. Masalah utamanya media mulai cari tau tentang lo, nama besar keluarga kita,” ucap Armand menjelaskan. “Itu masalahnya utama kita.” “Lebih cepat lebih baik sih, kalau lo nikah sama Rara. Ya, nikah kilat aja lah, urusan cinta nggak cinta, itu terserah lo berdua. Mau cerai setelah nikah, ya gue bodo amat. Lo yang jalanin kan sama dia,” ucap Armand. Armand mengeluarkan ponselnya, “Gue minta bantuan om Batubara. Lo tenang aja.” “Rara suruh ke sini deh,” ucap Armand diplomatis. Ia tidak terlalu suka jika masalah dibiarkan berlarut-larut seperti ini. Bila perlu mala mini masalah Maikel sudah selesai. “Buat apa?” tanya Maikel. Armand lalu berdiri, ia melipat tangannya di d**a tepat di hadapan Maikel, “Gue mau ngomong, lo berdua harus nikah.” “Oh Jesus.” Maikel mendesah. Maikel mengusap wajahnya dengan tangan, ia memejam kan matanya sejenak. Solusi dari Armand bahwa mereka harus menikah. Bagaimana bisa ia menikah dengan wanita yang tidak ia cintai sama sekali. Bahkan tidak ia ketahui asal usulnya? “Cepat telfon Rara ke sini,” ucap Armand, menatap Maikel yang masih mengulur waktu. Maikel menarik nafas panjang, ia mengambil ponselnya. Maikel mencari kontak Rara, ia meletakan ponsel di telinga kirinya, sedetik kemudian ponselpun terangkat. “Kamu di mana?” tanya Maikel. “Saya di jalan.” “Bisa ke rumah saya? Saya sudah mendapatkan solusi dari kasus ini. Semua saudara saya bisa membantu masalah ini.” “Share lok lokasi rumah kamu,” ucap Rara dibalik speaker ponselnya. Armand kembali menatap Maikel, yang sudah menghubungi wanita bernama Rara, “Hubungin Harvey, suruh ke sini.” “Iya.” “Lo udah ngomong sama Alan kasus ini?” tanya Armand. “Sudah tadi siang,” “Kalau bisa suruh ke sini juga sekarang. Besok lo harus sudah konfirmasi sama media atas hubungan lo dan Rara. Lebih cepat lebih baik, nggak usah pakai tunda-tunda lagi. Sebelum polisi bertindak, lebih baik kita yang bertindak terlebih dahulu,” ucap Armand lagi. *** “Siapa?” tanya Resti memandang Rara. “Maikel, suruh ke rumahnya, dia sudah dapat solusi atas kasus ini,” ucap Rara. “Serius? Solusi apa?” Rara mengedikan bahu, “Enggak tau. Yaudah kita samper ke rumahnya aja,” Rara menyelipkan rambut di telinga, ia mengm Rara memandang ke arah layar ponsel ia melihat Maikel memberi alamat melalui sharelock, “Langsung ke rumah Maikel.” “Iya, iya ini langsung ke rumah Maikel,” Resti lalu memanuver mobil menuju rumah Maikel yang terletak di Jakarta Barat. *** Tidak butuh waktu lama mobil berhenti tepat di rumah bertingkat yang desain sangat modern. Rara yakin rumah ini memiliki basement. Mereka melihat beberapa mobil terparkir di sana. “Bener kan ini alamat rumahnya?” Ucap Resti memastikan kepada Rara. “Iya bener,” ucap Rara. Rara dan Resti melangkah masuk ke dalam pintu utama, sebelum ia memencet bell, pintu itu sudah terbuka. Ia memandang Maikel, pria itu mengenakan baju hitam dan celana jins. “Masuklah,” ucap Maikel, memandang Rara mengenakan dress berwarna hitam dengan bahu terbuka. Rara melangkah masuk ke dalam, ternyata di dalam rumah ini terdapat tiga pengacara kondang, dua orang pria ia yakin itu adalah saudaranya Maikel dan satu orang wanita muda ia tidak tahu dia siapa. Rara memilih duduk di salah satu kursi yang tidak berpenghuni.. Benar kata Resti bahwa Maikel orang hukum. Semua di sini orang-orangnya Maikel. Maikel yang mengambil peran penting di sini, padahal dia adalah pihak yang paling dirugikan. Harusnya ia mendapat tempat untuk pengacarannya di sini. Armand memandang Rara dan Maikel, “Maikel, Rara,” ucap Armand tenang. “Iya,” ucap Rara. “Aku saranin kalian menikah, demi menjaga nama baik keluarga,” Alis Rara terangkat, ia lalu memandang Maikel, “Menikah?” “Iya, menikah. Itu solusi yang tepat, untuk kalian berdua. Nama kamu sebagai artis tidak terlalu buruk dan nama keluarga kita juga tidak tercemar karena ulah Maikel.” “Kalian harus menikah cepat. Ya pandai-pandai kalian mengatur sekenario pada media. You know, media itu seperti apa, apalagi netizen yang tidak punya kerjaan, akan mencemooh kamu tanpa henti,” “Setidaknya dengan kalian menikah, pandangan mereka tentang kamu berbeda. Kalian melakukan ML atas dasar kalian akan menikah atau dengan pasangan sendiri. Kalian juga bukan artis yang hamil diluar nikah kan, seperti kebanyakan artis lainnya,” Rara menyelipkan rambutnya di telinga, ia memandang Maikel, “Kita nikah settingan aja,” ucap Rara begitu saja, ia perlu bukti-bukti yang kuat demi memasukan Maikel ke penjara. Ia semakin yakin bahwa Maikel adalah pelaku utamanya. Alis Maikel terangkat, menatap Rara, “Menikah settingan?” “Iya.” “Kita perlu ruang privasi membahas masalah ini, mari ikut saya ke atas,” ucap Maikel kepada Rara. “Oke.” ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN