Bab 40. Akhirnya mengakui

1629 Kata

Malam ini Agung sedang berjalan-jalan di taman yang tidak jauh dari kostnya. Dia melamun memikirkan calon anaknya yang sekarang sudah tidak ada. Agung duduk di bawah pohon kepalanya menengadah menatap langit gelap yang mendung. “Andai saja aku tidak mengizinkan Hanin ikut ke ibu kota pasti semua ini tidak akan terjadi.” Gumamnya. Tangannya terulur mengusap Sudut matanya yang berair. Dia merasa gagal merajut cita-citanya bersama kekasih hatinya. “Aku merasa sia-sia jauh-jauh ke kota jika begini hasilnya.” Agung beranjak dan melangkah untuk kembali ke kostnya. BRUUUKKK! “Maaf mas maaf.” Kata Agung pada seorang pria yang di tabraknya. “Gak apa-apa mas.” Saat pria itu mendongak dan melihat siapa yang ada di hadapannya dia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Detik berikutnya pria i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN