Chapter 5 : ......

1062 Kata
Hati nya tak henti mengucapkan kalimat istighfar ketika mengingat kejadian diatas tadi . Saat ini dirinya sedang berada diruang tunggu dilantai dasar bersama Pak Sutono yang menatapnya dengan tatapan bingung . “Ya sudah neng , minta tolong saja ke Mas Fero untuk dipesankan ojek online nya .”Ucap Pak Sutono terdengar santai dan masuk akal , tetapi entah kenapa otaknya terus saja memutar kejadian setengah jam yang lalu . Rasa nya hati dia seperti diremas saat berada dalam pelukan sialan itu . Setelah ucapan yang membuatnya tenang sesaat itu di lontarkan oleh Fero . memang Fisya tidaklah lagi berontak ,dia diam dalam pelukan itu . Hanya saja bibir nya berucap minta dilepaskan dengan suara yang entah bagaiman bisa terdengar lirih dan menyedihkan .  Dan untungnya , Fero mengabulkan nya . Melepaskan pelukan itu , membukakan pintu yang memang sedikit macet , lalu sebelum Fisya benar-benar keluar dari ruangan itu , Fero mengusap puncaak kepala nya lembut .  Ya itu semua baru untuk Fisya , untuk gadis berusia 21 tahun , terdengar mustahil bukan ?. Saat berhasil keluar dari ruangan itu sampai sekarang hatinya tak pernah berhenti mengucap istighfar , dan mencoba menenangkan hati nya yang entah kenapa berdetak dengan cepat tidak seperti biasanya . Tujuan awal dia ingin pulang cepat itu , Karena hari ini dia lupa tidak membawa ponselnya . Lihatkan seberapa ceroboh nya Fisya .  Dan ketika jam makan siang , dia sempat berbicara kepada Sari . Salah satu karyawan nya ibu Tatik , untuk nanti jika dia ingin pulang ,dia akan meminta tolong dipesan ojol dari aplikasi milik Sari yang kebetulan sedang ada promo . Dan sial nya karena kejadian tadi itu , dia tidak menemukan dimana keberadaan Sari ketika dia berada di lantai dasar . Dan ketika dia menanyakan dimana Sari dan karyawan lain nya pada Pak Sutono . “Lah neng , bapak kira sudah pulang dari tadi . Ibu Tatik dan yang lain nya sudah pulan]g dari jam empat sore .” begitu jawab Pak Sutono . Afisya mengusap gusar wajah nya . “Terus aku pulang gimana ?” Ucap nya dengan nada merengek . “Neng diatas tadi sisa siapa ?” Fisya menarik nafas nya lalu menatap Pak Sutono . “Sisa Pak Fero.”   ^^^ Saat ini , Fisya sedang duduk diatas sepeda motor yang sedang berjalan menuju arah rumah nya . Ketika tadi sedikit mendapat paksaan dari Pak Sutono , akhirnya dia bersedia untuk masuk lagi kedalam ruangan itu tapi dengan syarat Pak Sutono harus selalu berada didekat nya .   Sedikit gengsi sebenarnya untuk meminta pertolongan kepada pria itu , tapi ya .. mau bagaimana lagi , dia harus sampai kerumah nya sebelum petang .   “Sial . pake acara ngasih uang lima puluh ribu lagi .” Gerutu nya mengingat ketika dia hendak turun ke lantai dasar karena ojek pesanan nya sudah tiba , fero menyodorkan sedikit uang .   “Kamu ada uang ? ini nggak pakai promo , kamu bawa aja dulu uang aku.”Ujarnya santai dan terdengar baik . Namun entah kenapa drinya merasa terhina dengan tawaran kebaikan itu . Setelah memeluknya dan mencium keningnya dengan sedikit paksaan , lalu dia memberinya uang . Kenapa Fisya berfikir bahwa dirinya ini dianggap seperti wanita bayaran? Jika memang benar dia wanita bayaran , dia pun tidak akan menerima uang dengan jumlah kecil . Dia akan meminta dengan jumlah yang sangat besar . Dia tidak semurah itu.   “Sebentar ya bang .” Ujar Fisya meninggalkan pengemudi ojol , lalu masuk kedalam rumahnya . Mencari Bundahara nya. “Bun .. Aku minta uang dong buat bayar ojol didepan .” “Assalamu’alaikum dulu , kak .” Fisya terkekeh garing “Hehe iya bun, maaf .” ujarnya , lalu kemudian dia menengadahkan tangan nya menanti uang yang sedang Bunda keluarkan dari dompetnya . “Jangan banyak-banyak Bund , Lima belas ribu aja .” Lanjutnya ketika dia melihat Bunda hendak menarik uang berwarna biru . “Yaudah nih kak . Cepatan , Kasihan abangnya nunggu dari tadi .” Ucap Bunda setelah memberika uangnya kepada Fisya . Dan setelah itu juga ,Fisya segera jalan keluar untuk membayar jasa ojol yang telah membawa nya pulang kerumah dengan selamat .   Malam hari setelah acara makan malam selesaai . Afisya , dan Angkasa melanjutkan agenda rutin mereka yaitu Movie Marathon . Afisya dan Angkasa memang memiliki hobi yang sama , walaupun kedua nya sering berantem tetapi jika sudah menyangkut perihal film apalagi action dan advanture , mereka berdua akan sangat terlihat sangat kompak dan akur . Dan untuk malam ini mereka memiliki daftar film Harry Potter Series yang akan menemani malam ini .   "Episode berapa nih ?" tanya Fisya pada Angkasa . Namun dikarenakan adik nya itu tak kunjung menjawab , akhirnya dia memutuskan untuk menjeda nya lalu melihat title di layar laptopnya . "Loh ko sudah yang Azkaban ? Kamu curang ya ?" "Engga elah. Kan emang kemarin sampai episode ini ,Sya ." Jawab Angkasa santai . "Kamu mikir nya aku bego ?" ujar Fisya dengan nada songongnya "Dengar ya Angkasa Raya ,aku tuh inget ya ,  kemarin kita tuh nonton nya Fantastic beast bukan Harry Potter ." Lanjut Fisya senga seraya menjengut-jengut rambut sedikit gondrong adik nakal nya itu . “A-aws Sya . ih lu apaan sih ?” Ujar Angkasa memegangi rambutnya yang sedang menjadi sasaran tangan jahil Afisya . “Ganti ih dari part awal . Buruan .” “Ah rese lu , udah nanggung juga .” Jawab Angkasa kesal . Namun demikian dia tetap menurut perkataan sang Kakak ,mengganti nya dari part awal yaitu Harry Potter and the Philosopher's Stone. Fisya dan Angkasa mulai mengambil posisi ternyaman mereka , sembari menunggu film nya di mulai . Sebenarnya untuk film Harry Potter sendiri sudah menjadi tontonan pada saat Fisya masih sangat kecil .Namun untuk Angkasa sendiri, awal nya tidak ada minat sama sekali pada film keren ini . Tetapi pada saat dia pulang sekolah , dia tidak sengaja melihat kakak nya itu sedang sangat serius menatap Laptop pribadi nya . Dan dikarenakan rasa ke-ingin-tahuan nya yang tinggi itu , akhirnya Angkasa memutuskan untuk bergabung dan menonton Harry Potter pada part The Prisioner of Azkaban , kala itu . Lalu pada saat itu pula , dia menyukai Film-film yang Afisya miliki . “Besarin suara nya dong , Sa .” ToBeContinue...............
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN