Sia merebahkan tubuhnya dengan posisi menyamping secara perlahan di atas ranjang berukuran sedang, dalam kamar barunya yang sudah dipersiapkan oleh mama Aska. Rasanya tubuhnya terlihat begitu lelah. Untung saja bibi pelayan yang ditugaskan membawa koper Sia tadi, ternyata juga membantunya merapikan barang-barang miliknya di tempat yang benar. Jadi Sia tidak perlu bersusah payah merapikan kembali semua barang-barangnya. Rasanya semua ini masih terasa seperti mimpi bagi gadis itu. Terlebih lagi melihat sikap Aska yang terlihat begitu berbeda dari sebelumnya, ketika awal pertemuan mereka membuat Sia menjadi tidak tahu harus bersikap seperti apa untuk menghadapinya. Bagaimana bisa Aska menjadi berubah seperti itu? Apa semua itu karena ingatan yang telah dijelaskan dalam gangguan mental yang di