53.

1845 Kata

Aska langsung menarik tangan Sia ketika gadis itu sudah berada dalam jangkauan tangannya, dan lalu mendudukkan gadis itu untuk duduk di sampingnya. "Rasya lama banget sih. Aska kan udah nungguin dari tadi di sini." celoteh pria itu menatap Sia. Sia yang mendengar gerutuan Aska menjadi heran, untuk apa pria itu menunggunya. Namun akhirnya gadis itu hanya menampilkan senyum kecilnya ke arah Aska. Tidak ingin menanggapi ocehan pria itu karena itu bisa menghabiskan waktu Sia lebih lama untuk pergi ke sekolahnya. "Maaf." jawab Sia dengan singkat. Wajah Aska kembali cerah setelah mendengar permintaan maaf singkat dari Sia. Lalu pria itu bergerak mendekat sambil menghirup dalam-dalam aroma tubuh gadis itu membuat Sia berjengit kaget. "Nga-ngapain kamu, Aska?" tanya Sia yang merasa heran. "Ra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN