Alena berteriak histeris. Alan berusaha memeluknya, namun Alena malah berusaha melepaskan diri. "Aku benci padamu! Aku benci!" Teriak Alena frustasi. Tanpa sadar Alan sudah meneteskan air matanya. Bukan ini yang Alan harapkan saat bertemu dengan kakak satu-satunya itu. "Alena!" Alan berteriak lalu terbangun dengan banyak keringat dingin di tubuhnya. Napasnya terengah-engah seperti habis lari maraton. Di sampingnya sudah ada Jun yang tampak khawatir melihat keadaannya. "Hei, ada apa? Kau mimpi buruk?" Alan refleks menoleh lalu menghela napasnya. Ia terdiam lalu memejamkan matanya. Ia bersyukur itu semua hanya mimpi. Namun di sisi lain, ia jadi semakin cemas dengan kabar Alena sekarang. Pada akhirnya Alan menggeleng lemah. "Tidak, aku tidak apa-apa." "Kau demam." Ucap Jun saat memegan