Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Nina berlari kedalam rumah mertuanya sambil menangis tersedu-sedu menuju kamarnya. Mami Rose yang saat itu baru juga sampai dirumah merasa heran dan segera menyusul Nina. “Nin, kenapa kamu nak?” tanya mami Rose. Belum sempat Ia menghampiri Nina ke kamar terlihat Ben yang masuk kedalam rumah dengan wajah penuh amarah dan menyusul Nina ke dalam kamar mereka. “Ben? Ada apa ini?” tanya mami Rose cemas melihat anak dan menantunya tampak tak baik-baik saja. Ben hanya diam dan segera masuk ke dalam kamar lalu menguncinya dan menutup semua tirai. Sedangkan Nina bersembunyi didalam kamar mandi. Ben segera mematikan lampu kamar mandi saat Nina tak mau membuka pintunya. Terdengar teriakan Nina dari dalam kamar mandi lalu pintu kamar mandi pun terbuka, Nina keluar dari kamar mandi dengan wajah ba