Panik

1307 Kata

“Aaa, sialan si Anjas. Bisa-bisanya dia habis perkosa gue, terus minta tanggung jawab lagi. Gak ada puas-puasanya apa?” gerutu Anes sangat kesal. Dia baru saja berhasil melarikan diri sebelum Anjas mengeksekusinya. Kejadian semalam saja belum dimaafkan dan masih meninggalkan kejanggalan dalam kepalanya, tidak mungkin dia akan pasrah dengan Anjas lagi. “Ya Tuhan, betapa malangnya nasibku. Udah gak bisa merasakan malam pertama. Eh sekarang malah harus mandi junub lagi. Dasar Anjas sialan, emang dasar b******k banget. Pengen gue sentil ginjal dia, sumpah, ngeselin banget … huft, panasnya gue,” cerocos Anes mengangkat kedua tangan yang terkepal ke atas sakit geramnya. Dia tidak henti-hentinya menggerutu karena sangat kesal dengan tindakan Anjas yang main belakang. Andai Anjas minta secara t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN