“Anjas, gua serius ni. Kalau lu gak keluar kesempatan gagal,” ujar Juanda terus menerus memberi iming-iming agar Anjas keluar dari tempat persembunyiannya. Mau tipu gua lu? Gua gak akan percaya. Batin Anjas menguatkan tekadnya untuk tidak percaya dengan segala ocehan Juanda. Kini dia menutup rapat matanya dan tidur sambil menunggu Juanda keluar. “Pak Juan, belum ketemu sama Anjas?” tanya Anes menghampiri Juanda. “Belum. Katakan sama dia, hari ini dia bisa saja lolos. Tapi, next time, jangan harap!” Juanda memberi penegasan bahwa mau kabur ke manapun, Juanda pasti akan menemukan Anjas. Wajar, selain rumah baru mereka bertetangga, mereka juga satu kantor sehingga percuma Anjas menghilang. “Nanti aku sampaikan. Mari aku antar!” Jika bersama dengan Juanda, Anes berbicara cukup sopan. Maklu