28. Pengaruh

1115 Kata

Airin masuk ke dalam kamarnya dan melangkah langsung menuju ranjang tanpa menghiraukan Sakha yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu menatap Airin penasaran. "Ada apa, Airin?" tanyanya sembari melangkah mendekat, pada Airin yang langsung membanting tubuhnya ke atas ranjang. Mendengar suara suaminya itu, sejenak Airin berpikir, apakah seharusnya dia berterima kasih pada Sakha atau justru mengutuknya? Opsi kedua selalu jadi opsi yang bagus. Tapi kalau bukan karena pernikahan ini, Airin tidak akan bisa mendapatkan harapannya lagi seperti tadi, tentang mimpi dan keinginan yang sempat dia lupakan. Itu mengejutkan Airin, karena seharusnya tidak ada yang perlu disyukuri dari menjadi istri keempat pria itu. "Kamu baik-baik saja?" tanya Sakha lagi, duduk di pinggir ranjang dan mengelus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN