BERSATUNYA DUA PENYIHIR

3464 Kata

Yasu, Ludino, Danieru, Ryuga, dan Ryota. Kelima orang itu dengan cepat berlari menyusuri hutan, mereka sama sekali tak merasakan lelah, kaki mereka berpijak pada bebatuan licin tanpa takut, dalam sunyi malam terdengar jelas suara jeritan dan peperangan serta suara dentingan pedang yang masih saja terus berseteru. Suara tawa jahat, serta lolongan para werewolf menjadi musik kematian yang semakin miris dan miris. Yasu menggertakan giginya, dia benci keadaan seperti saat ini. Dia tak akan terlambat dan membuat kesalahan di masalalu kembali terjadi. Pada dasarnya, dia juga benci ketika ketiga manusia yang baru saja melampaui batas, memaksa untuk mengikuti dia dan Ludino menjalankan tugas. Semoga saja mereka tidak menyusahkan, itu adalah yang Yasu pikirkan. "Ryuga, dan kau Danieru. Pergilah k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN