Berlian duduk di sofa dalam rumahnya dengan layar televisi yang menyala di depannya. Ia mengamati ponselnya sambil mengusap-usap layarnya. Waktu sudah berjalan satu bulan lebih sejak pertikaian hati antara Berlian dan Agam. Satu bulan yang terasa amat panjang dan menyiksa. Berlian melihat ke arah samping sofanya yang kosong. Di sana mendadak muncul bayangan Agam dari imajinasinya. Masih sangat jelas kenangan mereka berdua menonton film bersama di sofa ini. Lagi-lagi Berlian mulai menitikkan air mata dan merasa sangat sedih karena merindukan Agam. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuknya. Sama seperti malam-malam sebelumnya. Berlian menyeka air matanya. Ia kembali fokus ke layar ponsel untuk melihat laporan yang harus ia kerjakan. "Agam Sagara, pimpinan PT. Gama G