Eva kembali meletakkan ponselnya ke dalam saku celana setelah selesai berbicara dengan Ardi via telepon barusan. “Itu bos kamu?” tanya Dika yang saat ini masih berdiri di hadapan Eva sambil membawa box berisi cokelat batang merek ternama yang semuanya diberikan untuk adik iparnya itu. “Iya, nggak tahu tiba-tiba aku suruh ke ruangannya,” balas Eva. “Ya udah kalau begitu ke ruangannya sekarang juga. Saya juga mau kembali ke kantor,” ucap Dika. “Sekali lagi makasih cokelat-cokelatnya ya, Mas. Ya ampun, padahal Mas Dika bisa jual semua ini, tapi malah dikasih ke aku.” Dika tersenyum. “Saya langsung ingat kamu saat atasan bagi-bagi cokelat sebanyak itu. Sedangkan Lukas sama Lily juga udah dapat dan mereka nggak boleh kebanyakan makan cokelat. Pokoknya terserah kamu mau bagi-bagi ke orang s