Beberapa hari berlalu, Luvina tak pernah pulang ke rumah. Gita selalu membawakan pakaian ganti untuk Luvina yang enggan beranjak dari duduknya, dan terus saja meratapi kesedihan dengan harapan besar agar sang suami secepatnya sadar dan tersenyum padanya. Luvina dengan rajin selalu melantunkan ayat suci Alquran, dan sesekali membaca Surat Yaasin demi kesembuhan sang suami. Walaupun Fahri tak bisa mendengarkannya, tapi cukup membuat Fahri merasakan damai dan ketenangan. Rana masuk ke ruangan sang anak dan menghampiri Luvina yang masih setia duduk di sebelah Fahri. "Nak ...." Rana menggenggam pundak Luvina. "Mami? Ya Allah, Mi, maafkan aku karena tidak mendengarkan dan menyadari kedatangan Mami." Luvina kaget dan menghentikan lantunannya. "Iya, Nak, nggak apa-apa. Lanjutkan ngajimu." "N