Luvina memijat pelipis matanya dan menghela napas panjang, lalu masuk ke ruangan sang suami yang masih terbaring lemas. Luvina melihat sang ibu mertua sedang mengelap leher dan wajah Fahri. Rana berbalik dan melihat Luvina yang sedang melempar senyum padanya. "Kamu sudah datang, Nak? Ayo, sini," panggil Rana. "Apa dokter sudah datang, Mi? Apa katanya?" tanya Luvina. "Hm. Oh ... dokter tadi datang, dan melihat jika Fahri menggerakkan tangannya sebentar. Itu kemajuan yang bagus katanya," jawab Rana. "Beneran, Mi? Ya Allah ... aku bahagia." "Baiklah, sekarang Mami akan meninggalkanmu dengan Fahri. Mami harus pulang, karena papimu akan datang," ujar Rana menepuk pundak sang menantu. "Makasih, ya, Mi, karena Mami sudah mau memberiku waktu untuk beristirahat," kata Luvina. "Kamu sudah ma