“Mas, gak ada yang mau kamu ceritain kepadaku?” tanya Luvina menoleh menatap suaminya yang sedang mengemudikan mobil kembali ke rumah mereka, Luvina ingin tahu siapa wanita itu, namun suamimnya tak menjelaskan apa pun padanya. “Apa yang harus aku ceritain? Gak ada kok,” jawab Fahri menggelengkan kepala. “Kita gak usah ngomong dulu ya, Rafki entar terbangun kalau denger kita bising.” Luvina menganggukkan kepala. Luvina tahu bahwa wanita yang menyapa mereka pasti mahasiswi di kampus tempat Fahri bekerja, namun ia bingung mengapa wanita itu tidak sopan pada Fahri dan mengapa Fahri mencuekinya. Harusnya sebagai seorang dosen harus menjadi pembimbing yang baik, tapi Fahri malah kesal melihat wanita itu. Tak butuh waktu lama mereka tiba di rumah, Fahri menggendong Rafki karena tak mau istriny