Sejak berkumpul bersama tempo hari, mood Arga kini cenderung memburuk. Dia kembali menjadi sosok yang kasar dan posesif. Arga jadi sering marah-marah dan emosi tak menentu. Bahkan siang ini Tata melihat Arga menendang tong sampah yang tak sengaja ditabrak olehnya sendiri. Tata pun memilih menjaga jarak. Dia tidak ingin menjadi ‘sasak’ pelampiasan amarah Arga. Tata baru akan masuk ke kamar setelah memastikan bahwa Arga sudah terlelap. Tata juga akan berangkat duluan ke kampus disaat Arga masih terlelap. Tata juga berlindung dengan terus berada di ketiak Mama Arga saat dia harus berdiam diri rumah. Melelahkan memang, namun setidaknya Tata bisa merasa aman. “Si Arga belakangan ini kenapa wajahnya tegang terus kayak kanebo kering, Ta?” tanya Helena. “Aku juga nggak tau, Len. Tapi sepertiny