Waktu terus bergulir. Tidak terasa satu bulan lagi sudah terlewati. Tata tersenyum senang menatap kalender di depannya. Hanya tersisa empat bulan lagi kebersamaannya dengan Arga. Setelah itu semua akan berakhir. Sesudah itu dia dapat menentukan jalan hidupnya sendiri. Arga yang baru saja masuk ke kamar hanya bisa menghela napas. Dia menatap Tata yang masih tersenyum. Arga pun berdehem pelan sehingga Tata menyadari kedatangannya. Tata menatap sekilas lalu beranjak duduk di tepi ranjang. Sementara Arga juga beralih menuju sofa tempat dia biasa tidur. “Sepertinya kamu udah nggak sabar mengakhiri semua ini,” ucap Arga sambil merebahkan diri dan menyangga kepalanya dengan kedua telapak tangan. “B-bukan gitu kok, aku cuma liat-liat tanggal merah aja,” kilah Tata. “Hmm ... ternyata waktu cep